Megawati: Pergi dari Indonesia Jika Ingin Ganti Pancasila

Megawati heran ada orang ingin ubah tata negara

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri heran ada segelintir orang yang ingin mengubah ketatanegaraan Indonesia, padahal banyak negara yang hormat pada Pancasila.

"Pancasila dihormati begitu banyak negara, siapa yang sudah ke luar negeri? Boleh tanya ke Arab Saudi tanya," ujar Mega dalam pidatonya dalam acara Internalisasi dan Pembumian Pancasila dan Penguatan Wawasan Kebangsaan di Lingkungan Kemensos, Gedung Konvensi TMPN Kalibata, Jakarta, Senin (9/12).

"Sementara ini malah ada orang yang berkeinginan mengubah ideologi kita, mengubah ketatanegaraan kita, ingin membuat sebuah negara yang menyebut katanya negara khilafah," kata dia, melanjutkan.

Baca Juga: [EKSKLUSIF] Di Balik Video Reaksi Veteran Melihat Sumpah Khilafah

1. Negara khilafah sudah bubar

Megawati: Pergi dari Indonesia Jika Ingin Ganti PancasilaPresiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menghadiri kegiatan Internalisasi dan Pembumian Pancasila dan Penguatan Wawasan Kebangsaan Lingkungan Kemensos di Gedung Konvensi TMPN Kalibata, Jakarta, Senin (9/12/2019). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Megawati mengatakan negara khilafah sudah bubar sejak lama. Contohnya Suriah, Iran, Libya, dan Mesir sudah tidak ada khilafah.

"Mereka yang ingin membangun negara yang katanya namanya khilafah, yang namanya khilafah itu sudah gak ada, bubar. Baca sejarah, ketika Turki menjadi republik, kalau ndak percaya sini, bilang Bu Mega bohong, saya kan baca sejarah loh," ujar dia.

2. Bicarakan dengan DPR dan jangan merusak fasilitas umum

Megawati: Pergi dari Indonesia Jika Ingin Ganti PancasilaPresiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menghadiri kegiatan Internalisasi dan Pembumian Pancasila dan Penguatan Wawasan Kebangsaan Lingkungan Kemensos di Gedung Konvensi TMPN Kalibata, Jakarta, Senin (9/12/2019). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Megawati menantang agar orang yang ingin mengubah tata negara datang ke DPR. Tidak perlu merusak fasilitas publik, sebab anggota legislatif sudah membuka diri.

"Tak usah main di jalanan merusak kepentingan umum dan sebagainya, datang ke DPR, bicara, apa yang kamu maksud dengan konsep itu, lalu apa bedanya dengan Pancasila kita yang sudah sangat dihargai," ujar dia.

3. Pergi dari Indonesia jika ada pihak ingin mengubah ideologi Pancasila

Megawati: Pergi dari Indonesia Jika Ingin Ganti PancasilaPresiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menghadiri kegiatan Internalisasi dan Pembumian Pancasila dan Penguatan Wawasan Kebangsaan Lingkungan Kemensos di Gedung Konvensi TMPN Kalibata, Jakarta, Senin (9/12/2019). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Megawati menyebutkan jika ideologi Indonesia sudah mantap, penuh dengan kasih sayang dan toleransi di tengah keberagaman, mengapa harus diubah?

"Kalian gak mau berpikir, jadi untuk apa hidup di Indonesia ini? Jangan rusak Indonesia, tolong. Pergilah kalian," ujar ketua umum PDIP itu, bernada tinggi.

4. Warga Indonesia tahu Pancasila ada di hati

Megawati: Pergi dari Indonesia Jika Ingin Ganti PancasilaKetua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa 3 Desembet 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Megawati menyebut sebagai warga Indonesia, sebenarnya Pancasila ada di setiap hati dan sanubari yang paling dalam. Sehingga, Pancasila harus selalu ada dan tak perlu diganti idieologi lain.

"Kalau gak percaya, ya monggo jangan jadi orang Indonesia," kata dia.

5. Pancasila adalah akar kehidupan

Megawati: Pergi dari Indonesia Jika Ingin Ganti PancasilaPresiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menghadiri kegiatan Internalisasi dan Pembumian Pancasila dan Penguatan Wawasan Kebangsaan Lingkungan Kemensos di Gedung Konvensi TMPN Kalibata, Jakarta, Senin (9/12/2019). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Megawati juga mengatakan masih banyak yang belum paham Pancasila, bahkan ada yang bertanya mengapa Pancasila tidak tiga atau satu saja hingga menjadi Ekasila.

"Itulah sebenarnya akar kehidupan bangsa kita yang dari dulu mungkin sepanjang ketika manusia mulai datang ke nusantara ini, yang disebut gotong-royong. Ini merupakan filosofi gotong-royong, dari pada datang satu-satu. Itu yang buat ya awal mulanya Bung Karno. Karena apa? Karena untuk melakukan kembali filosofi kegotongroyongan itu," kata dia.

 

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Megawati: Hayati Perjuangan Kemerdekaan, Jangan Kebanyakan Main Twitter

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya