Menag Yaqut Setuju Merdeka Belajar Besutan Nadiem Dilanjutkan

Program Merdeka Belajar bisa eksplorasi bakat dan minat

Intinya Sih...

  • Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendukung program Merdeka Belajar, karena program ini memberi kesempatan eksplorasi bakat dan minat siswa.

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendukung keberlanjutan program Merdeka Belajar. Yaqut menilai semangat program ini adalah memanusiakan manusia, karena memberi ruang pembelajaran sesuai keragaman karakter siswa.

Pesan ini disampaikan bersamaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap 2 Mei berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 67 Tahun 1961, tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur. 

Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024 mengangkat tema, Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar. Merdeka Belajar berangkat dari semangat memanusiakan manusia. 

"Saya mendukung program ini untuk dilanjutkan, tugas mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi amanah UUD 1945. Karenanya, semangat merdeka belajar sangat penting dan relevan," ujar Menag dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/4/2024).

Baca Juga: Nadiem: Merdeka Belajar dan Berbudaya Serap Nilai Pancasila

1. Merdeka Belajar memberi kesempatan siswa mengeksplorasi minat dan bakat

Menag Yaqut Setuju Merdeka Belajar Besutan Nadiem DilanjutkanPenampakan siswa siswa SDN 104 Krui saat mengakses pelajaran membutuhkan internet. (IDN Times/Istimewa).

Yaqut menilai Merdeka Belajar memberi kesempatan yang lebih luas bagi siswa mengeksplorasi minat dan bakat. Mereka dapat memilih jalur pendidikan yang sesuai. Ini diharapkan menumbuhkan semangat belajar dan mengakselerasi kemajuan bangsa.

"Setiap orang berhak mendapat pendidikan. Sudah seharusnya semua pihak bergerak bersama untuk melanjutkan merdeka belajar yang telah digagas pemerintah," katanya.

2. Kemenag mengemban tugas pendidikan agama

Menag Yaqut Setuju Merdeka Belajar Besutan Nadiem DilanjutkanMenteri Agama Yaqur Cholil Qoumas (Kemenag.go.id)

Selain fungsi keagamaan, kata Menag, Kemenag juga mengemban tugas pendidikan agama dan keagamaan. Data per Desember 2023, Kemenag membina sekitar 86.343 madrasah, negeri maupun swasta. Total ada 10.462.392 siswa dari jenjang sekolah dasar hingga menengah. 

"Ada juga santri pendidikan diniyah formal, pendidikan kesetaraan, dan pendidikan muadalah pada pondok pesantren yang jumlahnya juga ratusan ribu. Ini belum termasuk siswa pada lembaga pendidikan agama dan keagamaan Kristen. Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu yang juga dibina Kemenag," katanya.

Baca Juga: Dana BOS Tahap Pertama buat Madrasah Sudah Cair, Total Rp4,385 Triliun

3. Edaran Kemenag tiap Hardiknas

Menag Yaqut Setuju Merdeka Belajar Besutan Nadiem DilanjutkanUpacara Hardiknas 2023 di kantor Kemendikbudristek (kemdikbud.go.id)

Untuk memeriahkan Hardiknas, Sekjen Kementerian Agama telah menyebarkan edaran yang ditujukan kepada pimpinan Eselon I, Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri/Swasta, Kanwil Kemenag Provinsi, Kankemenag Kab/Kota, serta kepala UPT, KUA, hingga madrasah.

Setiap kantor, perguruan tinggi keagamaan, dan satuan pendidikan pada Kementerian Agama diminta beberapa hal, antaralain:

a. Memeriahkan peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024 melalui berbagai media cetak, elektronik, dan media sosial dengan menggunakan logo dan tema se bagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2; 

b. Menyelenggarakan upacara bendera secara luring/ tatap muka pada tanggal 2 Mei 2024, pukul 07.30 waktu setempat, dan 

c. Menyelenggarakan kegiatan untuk memeriahkan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024 dan bulan Merdeka Belajar. 

Pada 2024 sebagaimana telah ditetapkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, secara kreatif, menjaga dan membangkitkan semangat belajar, serta mendorong pelibatan dan partisipasi publik. 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya