Nenek Penjual Kopi Menangis Haru dapat Paket Sembako Saat Pandemik

Kemensos salurkan 1.000 paket sembako di Klaten

Jakarta, IDN Times - Air mata nenek Rugiyem (71) seketika mengalir perlahan di pipinya yang keriput, tangannya pun bergetar saat menerima bantuan dari Kementerian Sosial berupa paket sembako di Kantor Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten.

Nenek Rugiyem merasa terharu mendapatkan perhatian dari Pemerintah Pusat sebab pandemik COVID-19 membuat hidupnya kembang kempis. Apalagi, Rugiyem masih menghidupi satu anak yang juga tidak bekerja selama pandemik COVID-19

"Sebelumnya saya jualan ya kopi, teh sehari dapat Rp10 ribu, tapi sejak ada corona saya hanya ngandalin bantuan dari tetangga," ucapnya.

1. Banyak warga Jakarta yang miskin mendadak

Nenek Penjual Kopi Menangis Haru dapat Paket Sembako Saat PandemikKemensos salurkan paket sembako di Surakarta, Senin (12/10/2020 (Dok. Kemensos)

Kementerian Sosial melalui Direktorat Pemberdayaan Sosial memastikan warga yang terdampak pandemi COVID-19 mendapatkan bantuan.

Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos, Grace Batubara, memahami pandemi COVID-19 sangat berdampak tidak hanya pada ekonomi namun juga sosial.

"Mungkin ada yang tiba-tiba kehilangan pekerjaan, istilahnya kalau di Jakarta itu miskin mendadak. Jadi banyak yang tiba-tiba masuk di data bantuan sosial," kata Grace dalam siaran tertulis, Senin (12/10/2020).

Baca Juga: Anies Salurkan Bansos PSBB Tahap 6 ke 1,1 Juta KK Terdampak COVID-19

2. Jaringan sosial membantu saat pandemik

Nenek Penjual Kopi Menangis Haru dapat Paket Sembako Saat PandemikKemensos salurkan paket sembako di Surakarta, Senin (12/10/2020 (Dok. Kemensos)

Grace menambahkan pemerintah pusat khususnya Kementerian Sosial itu berusaha sekuat tenaga agar semua masyarakat di Indonesia yang terdampak bisa mendapatkan bantuan.

"Jelas betapa pentingnya jaringan sosial. Ini sudah ada di sini, mulai bantuan sosial tunai dan bantuan lainnya yang sudah bisa dilaksanakan dengan baik, jadi mudah-mudahan apa yang kami berikan pada pagi ini setidaknya bisa membantu sedikit, bisa meringankan kehidupan bapak ibu dan khususnya dalam hal bahan pokok," ujar istri Menteri Sosial Juliari P. Batubara tersebut.

3. Buruh cuci hanya dapat Rp100 ribu per bulan saat pandemik

Nenek Penjual Kopi Menangis Haru dapat Paket Sembako Saat PandemikIDN Times/Tunggul Damarjati

Usai menyerahkan bantuan secara simbolis kepada lima penerima bantuan, Grace juga menyapa dan mengunjungi warga sekitar.

Salah satu warga yang juga menerima bantuan, Suparmi (51) mengucapkan terima kasih pada Kemensos atas bantuan paket sembako. Bantuan tersebut sangat berarti karena sejak wabah corona dia kehilangan pekerjaan sebagai buruh cuci.

"Biasa dapat Rp300 ribu sebulan tapi sejak corona pada takut, paling kalau ada yang nyuruh belanja atau beli itu juga gak banyak paling sebulan dapat Rp100 ribu, tapi saya tetap bersyukur terima kasih Kemensos," ungkapnya.

4. Kementerian Sosial salurkan 1.000 paket sembako melalui Rumah Nusantara

Nenek Penjual Kopi Menangis Haru dapat Paket Sembako Saat PandemikPenasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos, Grace Batubara, menyerahkan bantuan sembako/dok kekemnsos

Tidak hanya warga Delanggu, Kementerian Sosial juga menyalurkan 1.000 paket sembako melalui Rumah Nusantara Lembaga Sosial Lintas Kultural untuk Komunitas Budaya, Komunitas Lintas Agama dan Komunitas Seni di Kabupaten Klaten.

Ketua Rumah Nusantara Lembaga Sosial Lintas Kultural Agung Bakar mengakui pandemi COVID-19 memberikan pengaruh luar biasa terhadap lini kehidupan khususnya pekerja seni sebab tidak bisa lagi berkarya dan berekspresi sejak Maret lalu.

"Bantuan Kemensos sangat membantu sekali untuk lintas budaya terutama di Kabupaten Klaten. Saya sangat berharap bisa bersinergi dengan Kementerian Sosial karena masalah sosial merupakan masalah besar jadi akar radikalisme dan bisa mengganggu," katanya.

 

Baca Juga: Kemensos Salurkan Bansos Total Rp9 Miliar di Natuna 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya