Novelis Ayu Utami Heran Millennials Pengen Punya Pemerintahan Represif

"Nanti kamu nulis berita bisa langsung hilang," kata Ayu

Jakarta, IDN Times - Novelis Ayu Utami merasa heran dengan kalangan millennials yang menginginkan pemerintah yang justru bersikap lebih represif. Hal itu dipicu semakin maraknya berita hoaks sehingga sering kali menyesatkan bagi publik. 

"Saya pergi ke kampus-kampus dan mendengar adik-adik gemes (sekali). (Mereka bilang) membutuhkan pemerintahan yang lebih keras karena banyak hoaks. Saya bilang jangan mau punya pemerintah gitu, kamu mau nulis berita terus hilang?," tanya Ayu yang memulai kariernya dengan menjadi jurnalis di Majalah Forum ketika berbicara di Indonesia Writer Festival di Universitas Multimedia Nusantara pada Jumat (6/9). 

Berbicara di sesi kelas penulisan, Ayu turut mencermati pembaca zaman sekarang tidak membutuhkan banyak informasi. Tetapi, yang mereka butuhkan justru semacam piranti lunak untuk membantu mencerna data. 

"Software ini tidak berhubungan dengan pendidikan, tetapi mode berpikir terbuka dan terstruktur," katanya lagi. 

Menurutnya, warga Indonesia pada umumnya tidak bisa menerima perbedaan versi sejarah karena sejak kcil sudah dididik dengan pendidikan yang dogmatis.

Dia mencontohkan orang berpikiran jika ada musuh pasti ada pahlawan. Akibatnya masyarakat tidak bisa lagi memproses perbedaan. Namun, ia mengatakan ada cara untuk meluruskan hal tersebut. Caranya, metode pengajaran sejarah diubah dimulai dari membuat sejarah keluarga kemudian buat lagi sejarah nasional dan dihubungkan sejarah dunia. Dengan begitu anak akan tahu bahwa ada sejarah yang berlubang.

"Kok dalam sejarah gak ada mereka, maka mereka akan mengisi kekosongan tersebut, dengan mengisi sejarah maka pelan-pelan menjadi bangsa yang bisa mengolah perbedaan," tuturnya lagi. 

Acara Indonesia Writers Festival 2019 digelar oleh IDN Times. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2019 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis.

 Acara dengan slogan Empowering Indonesia Through Writing ini dilangsungkan pada 6 hingga 7 September 2019 di Universitas Multimedia Nusantara, Serpong, Tangerang.

IWF 2019 sendiri menghadirkan lebih dari 30 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Najwa Shihab, Rosiana Silalahi, Ivan Lanin, Marchella FP, Gina S. Noer, Sheila Timothy, Dewi Lestari, Reza Rahadian, Trinity, Windy Ariestanty, Ayu Utami, Henry Manampiring, Angkie Yudistia dan masih banyak lagi.

Ajang penulisan terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh 5.000-an penggiat dunia literasi dan kreatif. Simak dan ikuti terus perkembangan IWF 2019 di situs kami, IDN Times.

Baca Juga: Soal Keberpihakan Jurnalis, Najwa: Memang Kenapa Kalau Berpihak?

Topik:

Berita Terkini Lainnya