Pasien Cacar Monyet Pertama Isolasi di Tempat Kos, Ini Kata IDI 

Pasien cacar monyet miliki gejala ringan dan bisa isoman

Jakarta, IDN Times -  Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengumumkan pasien terkonfirmasi cacar monyet (Monkeypox) pertama di Indonesia pada Sabtu (20/8/2022). Sampai saat ini, pasien laki-laki berusia 27 tahun itu masih menjalani isolasi mandiri.

Pertanyaannya, mengapa pasien cacar monyet tidak menjalani perawatan di rumah sakit?

Ketua Satgas Monkeypox PB IDI, Hanny Nilasari, mengatakan, pasien cacar monyet bisa menjalani isolasi mandiri di rumah karena infeksi yang ditimbulkan jauh lebih ringan.

“Manifestasi kulit Monkeypox ini berbeda dengan infeksi masa lalu, ditemukan saat ini manifestasi ringan. Artinya, gejala ringan 10-20 titik saja lesinya dan rasanya bisa dijaga pasien itu sendiri dan keluarganya," kata Hanny saat konferensi pers Satgas Monkeypox dan Covid-19 bersama PB IDI secara virtual, Jumat (26/8/2022).

Baca Juga: Menkes Targetkan Vaksinasi Cacar Monyet Diberikan Akhir Tahun

1. Keputusan isoman dari dokter yang memeriksa

Pasien Cacar Monyet Pertama Isolasi di Tempat Kos, Ini Kata IDI Anggota Babinsa bersama Bhabinkamtibmas memberikan paket obat kepada warga Isoman di Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Selain itu, lanjut Hanny, seorang pasien cacar monyet tidak bisa memutuskan sendiri dirinya ingin isolasi mandiri atau melakukan perawatan di rumah sakit, sebab kondisi tersebut tergantung pada dokter yang memeriksa serta Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat .

"Jadi perlu pertimbangan tertentu diputuskan dokter pemeriksaan dan Dinkes sehingga satu kasus diindikasikan bisa lakukan isolasi mandiri di rumah,"  katanya.

Baca Juga: Pria Ini Kena COVID-19, Cacar Monyet, dan HIV Sekaligus, Ini Pemicunya

2. Pasien Monkeypox tidak perlu ruang isolasi khusus sebagaimana pasien COVID-19

Pasien Cacar Monyet Pertama Isolasi di Tempat Kos, Ini Kata IDI Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, mengatakan, pasien Monkeypox tidak memerlukan ruang isolasi khusus sebagaimana pasien COVID-19.

Ruang isolasi untuk pasien COVID-19 memerlukan tekanan negatif, sedangkan untuk pasien Monkeypox ruang isolasi tersebut tidak diperlukan.

“Terapi perawatan klinis untuk cacar monyet harus dioptimalkan sepenuhnya untuk meringankan gejala, mengelola komplikasi, dan mencegah gejala sisa jangka panjang. Pasien harus diberi cairan obat dan makanan untuk mempertahankan gizi yang memadai,” ujarnya.

Baca Juga: 2 Warga Depok Kontak Erat Pasien Monkeypox, Negatif Cacar Monyet

3. Pasien cacar monyet pertama isoman di tempat kos

Pasien Cacar Monyet Pertama Isolasi di Tempat Kos, Ini Kata IDI Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Instagram.com/bangariza)

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, pasien cacar monyet pertama di Indonesia ternyata bertempat tinggal di sebuah tempat kos.

"Atas kesepakatan bersama, jadi domisilinya belum bisa disampaikan. Pokoknya di Jakarta, tinggal di kos-kosan, usianya 27, laki-laki, baru pulang dari Eropa Barat," kata Riza dilansir dari ANTARA

Meski demikian, Riza mengatakan bahwa jajaran Pemprov DKI Jakarta telah melakukan antisipasi penyebaran dengan memberi tahu warga sekitar tempat domisili pasien tersebut.

"(Untuk warga) sekitarnya juga sudah diberi tahu ya," ucap Riza.

Lebih lanjut, Riza menyampaikan, berdasarkan keterangan yang didapatkannya dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, yang bersangkutan dipastikan memiliki gejala penyakit cacar monyet.

Kemudian ada tiga orang lainnya memiliki kontak erat dengan yang bersangkutan dan sedang menjalani karantina di tempat masing-masing.

Baca Juga: Pemprov DKI Waspadai Potensi Wabah Cacar Monyet

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya