Pasien RSCM Meninggal Dunia Usai Lompat dari Lantai 7

Pihak RSCM saat ini masih menginvestigasi peristiwa itu

Jakarta, IDN Times - Seorang pasien yang tengah dirawat di Rumah Sakit Dokter Cipto Mangunkusumo meninggal dunia diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai tujuh, Senin (4/5), pukul 10.50 WIB.

Belum diketahui penyebab pasien tersebut melakukan aksi berbahaya hingga mengakibatkan kematian. 

1. Saksi melihat korban mendekat ke jendela

Pasien RSCM Meninggal Dunia Usai Lompat dari Lantai 7IDN Times/Margith Juita Damanik

Menurut keterangan saksi, setelah selesai diindikasi oleh perawat dan ditinggal ke ruang piket, korban mendekat ke jendela.

"Saksi yang melihat korban mendekat jendela yang tidak dikunci dan langsung loncat hingga jatuh ke parkir dekat parit, dan hasil pengecekan korban meninggal dengan posisi terlentang," demikian dikutip dari unggahan akun Instagram @cenul.

Baca Juga: Hadapi COVID-19, UI Buka Hotline Kesehatan Fisik dan Mental

2. Pasien tersebut bukan pasien COVID-19

Pasien RSCM Meninggal Dunia Usai Lompat dari Lantai 7Kondisi RSCM pada Senin (24/2) Pascabanjir yang terjadi hari Minggu (23/2) (IDN Times/Gregorius Aryodamar P.)

Saat dikonfirmasi, Humas RSCM Ananto membenarkan peristiwa tersebut. Namun, menurutnya saat ini masih dalam proses investigasi

"Ini sedang diinvestigasi nanti kalau sudah ada hasil investigasinya nanti diberikan hasilnya," ujarnya saat dihubungi IDN Times.

Dia menegaskan pasien tersebut bukan pasien COVID-19.

"Bukan (pasien COVID-19) dia dirawat di ruang perawatan belakang, dia juga baru masuk, ini masih diinvestigasi oleh pihak kepolisian," terangnya.

3. Hubungi layanan hotline ini jika Anda, teman, maupun kerabat mengalami depresi

Pasien RSCM Meninggal Dunia Usai Lompat dari Lantai 7Ilustrasi Bunuh Diri (IDN Times/Arief Rahmat)

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang(024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor(0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta(021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang(0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang(0341) 423444

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Kamu juga bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri, lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa. Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bahwa bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa. Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon 021-06969293 atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

Baca Juga: Pandemik COVID-19 Berdampak Buruk Terhadap Kesehatan Mental

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya