Pemerintah Ungkap Penyebab Polusi Udara Jakarta Terburuk di Dunia

Transportasi sumbang 44 persen polisi udara

Jakarta, IDN Times - Kualitas udara di DKI Jakarta sudah menjadi masalah klasik di Ibu Kota. Bahkan, dalam pekan ini, udara di Jakarta masuk dalam kategori terburuk di dunia. 

Berdasarkan data dari situs IQAi, Jumat (11/8/2024) pukul 08.00 WIB, kualitas udara di Ibu Kota berada pada level yang tidak sehat dengan indeks 177. Pada kondisi ini, Jakarta jadi posisi kedua sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia setelah Kota Dubai, Uni Emirat Arab, yang memiliki indeks 628. 

Kualitas udara di Jakarta juga sempat menduduki peringkat pertama pada Kamis (10/08/2023) pukul 11.34 WIB, dengan 164 AQI US yang menunjukkan indikator udara warna merah alias tidak sehat.  

Menyikapi kondisi tersebut, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sigit Reliantoro, mengatakan ada beberapa faktor penyebab kualitas udara di Jakarta buruk beberapa waktu terakhir ini.

"Kalau dari siklus, Juni, Juli, Agustus itu selalu terjadi peningkatan pencemaran di Jakarta, karena dipengaruhi oleh udara dari timur yang kering," ujar Sigit dalam konferensi pers di gedung KLHK, Jumat (11/8/2023).

Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Buruk, Segera Sahkan Pergub Udara Bersih!

1. Transportasi sumbang 44 persen polusi udara

Pemerintah Ungkap Penyebab Polusi Udara Jakarta Terburuk di DuniaSejumlah pengendara mengalami kemacetan lalu lintas di Tol Dalam Kota dan Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta, Senin (18/5/2020) (ANTARA FOTO/Rifki N)

Sigit menerangkan pihaknya telah melakukan kajian pada 2020 terkait sumber polusi udara di Jakarta. Dia membeberkan dari segi bahan bakar sumber emisi itu adalah dari batubara 00,42 persen, minyak 49 persen, dan gas 51 persen.

"Jika dilihat dari sektor-sektornya, maka transportasi itu 44 persen, industri 31 persen, lalu industri energi manufaktur sebesar 10 persen, kemudian perumahan 14 persen, dan komersial 1 persen," terangnya.

2. Kondisi udara kurang baik saat musim kemarau

Pemerintah Ungkap Penyebab Polusi Udara Jakarta Terburuk di DuniaKonpers pengendalian pencemaran udara Jakarta di KLHK, Jumat (11/8/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengamini bahwa polusi udara di Jakarta memang salah satunya karena musim kemarau.

"Memang di Juli hingga September biasanya itu musim kemarau sedang mencapai tinggi-tingginya, sehingga memang berakibat pada kondisi udara kualitas udara yang kurang baik," kata Asep.

Baca Juga: Jokowi Beberkan Cara Kurangi Polusi Udara di DKI Jakarta

3. Strategi pemerintah kurangi polusi udara

Pemerintah Ungkap Penyebab Polusi Udara Jakarta Terburuk di DuniaSuasana tugu Monas yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Selasa (25/7/2023). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Asep mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini telah menyiapkan strategi pengendalian pencemaran udara, antara lain strategi peningkatan tata kelola melalui berbagai kebijakan dan regulasi.

Lalu, pengurangan emisi pencemaran udara, dan mengimbau masyarakat agar rutin mengecek kondisi kualitas udara melalui aplikasi sesuai standar nasional, misalnya super-app JAKI; Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG); atau Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU). 

"Dinas LH (Lingkungan Hidup) se-Jabodetabek sudah tanda tangan komitmen bersama untuk mengurangi pencemaran udara melalui uji emisi," ujar Asep.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya