Pemprov DKI Jakarta Didesak Hapus Jukir Liar

Pemprov DKI diminta tegas hapus jukir liar

Intinya Sih...

  • Pemprov DKI diminta tegas menghapus jukir liar di minimarket Jakarta
  • Ketegasan diperlukan agar praktik parkir liar tak muncul lagi, melibatkan RT dan RW
  • Program pelatihan keterampilan tidak berjalan sesuai harapan, jukir liar harus dipertanyakan

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta tegas menghapus juru parkir liar yang tersebar di minimarket Jakarta. Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak, menyatakan ketegasan diperlukan agar praktik parkir liar tak muncul lagi usai para jukir diberikan pelatihan oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi).

"Pelatihan untuk menghentikan jukir liar sementara sepertinya akan bermanfaat. Tapi, untuk jangka panjang yang diperlukan itu adalah ketegasan," ujar Gilbert dalam keterangannya, Minggu (26/5/2024).

1. Libatkan RT dan RW

Pemprov DKI Jakarta Didesak Hapus Jukir LiarPenindakan kendaraan parkir liar di area kantor Gubernur Sumsel (Dok: istimewa)

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini mengatakan ketegasan juga diperlukan agar tak ada lagi jukir liar yang digerakkan oleh warga sekitar. Oleh karena itu, dia menyarankan agar penertiban melibatkan Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).

"Jukir liar itu tidak bergerak sendiri. Seharusnya, lingkungan itu kuat menjaga areanya sendiri. RT dan RW juga sepatunya ikut menjaga. Termasuk Babinsa (bintara pembina desa) dan Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat)," kata Gilbert.

Baca Juga: Disnaker: Pelatihan Jukir Liar hanya untuk Warga KTP DKI Jakarta

2. Masyarakat jangan lindungi juru parkir liar

Pemprov DKI Jakarta Didesak Hapus Jukir LiarDishub bersama Satpol PP dan TNI/Polri adakan Penertiban Parkir Liar di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Rabu (15/5/2024). (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melindungi para jukir liar, sehingga upaya penertiban dapat berdampak jangka panjang.

"Adanya jukir liar tentu juga harus dipertanyakan. Para pihak ini berada di mana selama ini? Mereka harusnya ikut menjaga wilayahnya atau setidaknya dihindari, jangan jadi pelindung," kata Glibert.

3. Program pelatihan tidak sesuai harapan

Pemprov DKI Jakarta Didesak Hapus Jukir LiarPT Indako Trading Coy selaku main dealer Honda menggelar pelatihan bertajuk “Technical Training Level Dua (TTL-2)“ di IDC Jalan Adam Malik Medan (Dok. IDN Times)

Dia menilai, program pelatihan keterampilan yang diberikan kepada warga juga tidak berjalan sesuai harapan. Sebab, setelah dibekali pelatihan, modal, peralatan kerja, dan keterampilan, namun tidak diterapkan saat mencari kerja.

"Selama ini, pelatihan sudah diberikan oleh Disnakertransgi, Dinas UMKM, dan lain-lain. Tapi, selesai hanya di pelatihan, ketika ada di lapangan mereka tidak berjalan sesuai yang dilatih," ujar Gilbert.

Baca Juga: 216 Jukir Liar di Jakarta Ditindak, Ada 82 Lokasi dari Lima Wilayah

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya