Penyaluran Bansos Tunai untuk Warga Terdampak Sudah 60 Persen

Prosedur dipermudah menjadi satu hari cair

Jakarta, IDN Times - Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) sudah mencapai lebih dari 60 persen. Menteri Sosial Juliari P. Batubara memastikan jajaran Kementerian Sosial terus bekerja membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemik COVID-19.

Mensos menyatakan, jajaran Kemensos terus membuat memperbaiki dan menyempurnakan distribusi bantuan sosial termasuk prosedur dan mekanisme pencairan anggaran yang bisa cair dalam satu hari.

“Distribusi bansos tidak menunggu semuanya sempurna 100 persen. Sebab kalau itu dilakukan, maka COVID-nya sudah selesai, bantuan baru datang. Maka sejalan dengan langkah perbaikan, proses distribusi terus dilakukan,” kata Mensos dalam siaran tertulis, Kamis (21/5).

1. BST sudah disalurkan kepada 55,58 persen KPM

Penyaluran Bansos Tunai untuk Warga Terdampak Sudah 60 PersenKemensos menyalurkan bansos untuk warga terdampak COVID-19 (Dok. Kemensos)

Dirjen Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama dan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Pepen Nazaruddin melaporkan bahwa distribusi bansos, baik bansos Sembako maupun bansos tunai (BST) mengalami progres yang cukup signifikan.

“Alhamdulillah, untuk BST sudah dapat kami salurkan kepada sebanyak lebih dari hampir 55.58 persen Keluarga Penerima Manfaat (KPM), atau total 4.458.130 KPM. Dan pada hari Sabtu (23 Mei), target kita BST tersalurkan kepada 8,3 juta KPM,” kata Asep.

Baca Juga: Warga Bandung Berdesakan Antre BLT di Kantor Pos, Gak Takut COVID-19?

2. Penyaluran Tahap II ditargetkan selesai tersalurkan pada Minggu ke-3 Mei

Penyaluran Bansos Tunai untuk Warga Terdampak Sudah 60 PersenKemensos menyalurkan bansos untuk warga terdampak COVID-19 (Dok. Kemensos)

Secara lebih rinci, target penyaluran bantuan melalui bank-bank HIMBARA sudah 100 persen atau sebanyak 753.998 KPM. Kemudian penyaluran melalui PT. Pos sebanyak 3.704.132 KPM, per 20 Mei 2020, jam 15.00.

"Untuk penyaluran pada Tahap II ditargetkan akan selesai tersalurkan pada Minggu ke-3 Mei, atau sebelum Idulfitri. Dan Tahap III, pada minggu ke-3 Juni, yakni saat persiapan masuk sekolah," jelasnya.

3. PT Pos menambah titik bayar, loket-loket, dan titik penyaluran

Penyaluran Bansos Tunai untuk Warga Terdampak Sudah 60 PersenWarga serang penerima bantuan sosial di tengah pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Menurutnya, pencapaian progresif tersebut, tidak lepas dari sinergi Kemensos dengan PT Pos. Mensos telah memerintahkan PT Pos agar menambah titik bayar, loket-loket, dan titik penyaluran.

 "PT Pos memang sudah melakukan penjangkuan dengan komunitas, namun Mensos menilai masih kurang banyak. Beliau meminta PT Pos agar bisa lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan memperbanyak membuka kios di kantor desa, di sekolah, atau lokasi yang mudah diakses KPM," ucapnya.

4. Pencairan BST bisa satu hari

Penyaluran Bansos Tunai untuk Warga Terdampak Sudah 60 PersenKemensos menyalurkan bansos untuk warga terdampak COVID-19 (Dok. Kemensos)

Asep menyatakan, Kementerian Keuangan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) telah memberikan dispensasi terkait dengan pencairan anggaran bantuan sosial untuk penanggulangan COVID-19.

“Jadi kalau pencairan untuk anggaran reguler bisa satu minggu. Maka untuk keperluan bantuan sosial kami bisa diproses dalam satu hari,” katanya.

Untuk meningkatkan volume penyaluran, dan memberikan kesempatan lebih luas melayani KPM yang menerima BST, Mensos juga memerintahkan PT Pos untuk memperpanjang durasi penyaluran.

“Operasional PT Pos sekarang dimulai jam 07.00 sampai malam. Bisa sampai jam 22.00. Ini tentu kemajuan luar biasa, dan patut diapresiasi,” kata Asep.

5. Perbedaan data nyaris tidak ada

Penyaluran Bansos Tunai untuk Warga Terdampak Sudah 60 PersenWarga mengantre untuk menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) Kantor Pos Warunggunung, Lebak, Banten, Minggu (17/5).(ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Selain itu, perbedaan data dengan daerah sudah bisa dikatakan tidak ada lagi. Data per 20 Mei, jam 15.00 WIB, Kemensos sudah menerima data dari daerah sebanyak 8.346.645 KK.

“Kami masih menunggu sisanya lagi, sehingga genap 9 juta KK. Manakala data tersebut tidak bisa dipenuhi oleh pemda, maka ada pemda lain yang siap menggantikan,” kata Asep.

Baca Juga: Tumpang Tundih, Kemensos Diminta Benahi Data Penerima Bansos Presiden

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya