Perjuangan Yuni, PRT yang Maju Jadi Caleg DPRD DKI Modal Rp2,5 Juta  

Perjuangkan RUU PRT dan suara perempuan

Jakarta, IDN Times - Di sebuah kontrakan sederhana berwarna biru yang ada di gang sempit wilayah Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Yuni Sri Rahayu (41) tinggal. 

Saat IDN Times tiba di rumah itu, Yuni Sri Rahayu yang mengenakan seragam berwarna ungu, tersenyum dan mempersilakan masuk. Yuni tinggal di rumah kontrakan yang disewa dengan harga Rp1,2 juta per bulan itu bersama empat anaknya.

"Saya nanti jam 13.00 mulai kerja Mbak, jadi wawancara sekarang aja ya," ujar Yuni kepada IDN Times, Rabu (7/2/2024).

Tidak ada kursi atau meja untuk tamu, hanya ranjang bertingkat dua yang terletak di ruang utama. Sempit memang, apalagi ruangan tersebut disekat menjadi tiga bagian untuk kamar anak-anaknya.

Tidak ada kesan mewah sedikit pun. Namun siapa sangka, perempuan sederhana ini  maju menjadi calon anggota legislatif DPRD DKI Jakarta Dapil VII.

Baca Juga: Masa Tenang, Seluruh APK di Kawasan Jakarta Utara Diturunkan

1. Diskriminasi sampai pelecehan pernah dialami Yuni

Perjuangan Yuni, PRT yang Maju Jadi Caleg DPRD DKI Modal Rp2,5 Juta  Yuni Sri Rahayu (41), pekerja rumah tangga (PRT) maju sebagai calon anggota DPRD DKI Jakarta saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024). (IDN Times/Dini Suciatinigrum)

Di balik sosok dan kehidupannya yang sederhana, Yuni mempunyai semangat menyala untuk memperjuangkan kesetaraan perempuan dan pekerja rumah tangga. Diskriminasi, pelecehan seksual, kekerasan verbal dan ekonomi, pernah dialami Yuni.

Sejak 2014, Yuni sudah gencar melakukan advokasi dan pendampingan. Ia berjuang bersama Jaringan Advokasi Nasional Pekerja Rumah Tangga (Jala PRT). Yuni ingin memperjuangkan perlindungan untuk PRT lewat aturan tertulis seperti Undang-Undang (UU). Saat ini, Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan PRT sudah menjadi RUU inisiatif DPR.

"Kasus PRT tidak dibayar, gak sesuai upah, disetrum, disiram air panas, mau ngadu keluar tidak bisa. Jadi saya harap ada UU yang tertulis, padahal sudah diminimalisir tetapi mengapa tidak juga disahkan," katanya.

2. Yuni harus bersaing dengan 162 caleg

Perjuangan Yuni, PRT yang Maju Jadi Caleg DPRD DKI Modal Rp2,5 Juta  Yuni Sri Rahayu (41), pekerja rumah tangga (PRT) maju sebagai calon anggota DPRD DKI Jakarta saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024). (IDN Times/Dini Suciatinigrum)

Yuni mengaku, sebenarnya tidak ada niat untuk maju sebagai caleg pada pemilu tahun ini, namun berkat dorongan teman-teman di Jala PRT melalui Partai Buruh, Yuni maju di dapil DKI Jakarta 7 yang meliputi wilayah Cilandak, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Setia Budi, dan Pesanggrahan. 

Dia harus bersaing dengan 172 caleg lain, termasuk petahana dari parpol-parpol besar untuk berebut 10 kursi di dapilnya.

"Jadi salah satu pengurus menawarkan dari organisasi, 'ayo maju, untuk menutup 30 persen (keterwakilan perempuan) masih kurang,' ya sudah saya maju. Kan juga tetap harus ikuti seleksi. Alhamdulilah lolos seleksi juga," katanya.

Baca Juga: Alasan Pencoblosan Pemilu 2024 di Luar Negeri Digelar Lebih Dulu

3. Sempat alami konflik batin

Perjuangan Yuni, PRT yang Maju Jadi Caleg DPRD DKI Modal Rp2,5 Juta  Yuni Sri Rahayu (41), pekerja rumah tangga (PRT) maju sebagai calon anggota DPRD DKI Jakarta saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024). (IDN Times/Dini Suciatinigrum)

Meski demikian, Yuni mengakui tidak mudah memutuskan untuk maju sebagai caleg.

Dia bahkan sempat mengalami konflik batin karena bersaing dengan caleg lain yang harus memiliki modal tidak sedikit hingga ratusan juta. Tidak hanya soal materi, kata dia, dia juga harus bisa menyiapkan mental. 

"Saya gak modal banyak, ini Rp 2,5 juta (modal) dari meyisihkan gaji dan hanya cukup untuk membeli APK saja kayak gantungan kunci, stiker," katanya.

4. Sosialisasi dari pintu ke pintu

Perjuangan Yuni, PRT yang Maju Jadi Caleg DPRD DKI Modal Rp2,5 Juta  Yuni Sri Rahayu (41), pekerja rumah tangga (PRT) maju sebagai calon anggota DPRD DKI Jakarta saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024). (IDN Times/Dini Suciatinigrum)

Yuni pun bersama teman-temannya aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat dari pintu ke pintu. Walau tidak ada penolakan dari warga, tetapi Yuni mengakui kadang warga meminta sesuatu, entah beras, minyak, gula bahkan uang.

"Aku gak money politik ya, hanya sosialisasi kasih gantungan kunci, tetapi gak bisa nyalahin warga juga kan karena mindset tiap pemilu dapat sembako. Saya juga dulu rasain dapat serangan fajar," imbuhnya.

5. Yuni akan fokus perjuangkan suara perempuan di legislatif

Perjuangan Yuni, PRT yang Maju Jadi Caleg DPRD DKI Modal Rp2,5 Juta  KPU DKI Jakarta gelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di Jakarta Timur, Senin (18/12/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Di tengah kesibukan menjadi ART dan berorganisasi, Yuni kini tengah berkuliah di Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) semester 3. Untuk mengatasi keterbatasan biaya, Yuni aktif melakukan kampanye di media sosial.

"Jika nanti mendapatkan amanah, saya ingin fokus memperjuangkan hak perempuan dan anak karena mereka sulit mendapatkan perlindungan sosial. Misalnya, KJP saja itu tidak diberikan kemudahan untuk syarat dan bantuan sosial kalangan bawah," katanya.

Namun, apabila kalah, maka Yuni tidak ambil pusing apalagi sampai stres. Sebab, dia maju sebagai caleg dengan modal minim dan hanya berbekal kepercayaan masyarakat.

 


Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Baca Juga: Potret Suasana Pencoblosan Pemilu 2024 di Seoul, Korea Selatan

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya