Sampah Plastik PET Jadi Komoditas Incaran Pemulung, Begini Alasannya

Harga jual sampah berbahan plastik PET tinggi

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Prispolly Lengkong mengungkapkan, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pemulung mengumpulkan 84,3 persen sampah plastik atau setara 354.957 ton sampah di Tanah Air.

Bahkan, Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI Dedi Mulyadi pun berpendapat, kegiatan memulung sampah adalah pekerjaan mulia.

“Pemulung merupakan penjaga terdepan dari ekosistem daur ulang, dulu yang dicari pemulung adalah kertas dan kaca. Kini, plastik Polietilena tereftalat (PET) jadi satu komoditi yang paling dicari,” katanya dalam siaran tertulis, Senin (23/11/2020).

Baca Juga: Circular Economy, Strategi Kurangi Sampah Plastik di Lautan Indonesia

1. Tingginya harga jual bahan daur ulang PET karena bahan terbatas

Sampah Plastik PET Jadi Komoditas Incaran Pemulung, Begini AlasannyaKetua Umum Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Prispolly Lengkong

Prispolly menjelaskan tingginya harga jual bahan daur ulang PET, disebabkan karena bahan ini mudah didaur ulang dan terbatasnya pasokan bahan. Bahan plastik PET bisa diolah menjadi berbagai produk yang memiliki nilai tinggi, seperti geotekstil, dakron, dan pakaian.

Bahkan, olahan PET menjadi salah satu sumber ekspor Indonesia.

“Plastik PET hanya tiga sampai empat galon sekali pakai bisa mencapai satu kilogram. Sedangkan, jenis air mineral lain butuh puluhan hingga ratusan buah untuk mencapai berat yang sama,” ujar Prispolly.

2. Galon sekali pakai proses perputarannya dalam siklus daur ulang mudah

Sampah Plastik PET Jadi Komoditas Incaran Pemulung, Begini AlasannyaKomunitas Runtah Tegal Laka-laka (Rutela) melombakan daur ulang sampah di Taman Poci Kota Tegal, Minggu (15/12) pagi. IDN times/Haikal Adithya

Prispolly menyebutkan plastik PET yang mudah didaur ulang, kemasan galon sekali pakai akan mudah proses perputarannya dalam siklus daur ulang. Berbeda dengan kemasan yang sulit didaur ulang, seperti yang terdapat pada plastik berkode nomor 7 yang bahnnya sulit didaur ulang dan memiliki nilai jual rendah.

"Jangan sampai, fakta yang secara universal sudah diterima di seluruh dunia ini, kemudian dibolak-balik untuk mengaburkan fakta sebenarnya," ucapnya.

Prispolly mencontohkan galon berbahan PET seperti yang terdapat pada kemasan air mineral, merupakan produk untuk dikonsumi di rumah, sehingga tidak akan dibuang sembarangan di taman, jalanan, apalagi pantai.

3. Beredar kabar galon sekali pakai masalah utama dari isu sampah plastik

Sampah Plastik PET Jadi Komoditas Incaran Pemulung, Begini AlasannyaANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Untuk itu, Prispolly menyesalkan, ada banyak informasi yang beredar bahwa plastik bahan PET dari kemasan sekali pakai dengan kode daur ulang nomor 1, disamakan kategorinya dengan kantong plastik yang memang sulit prosesnya didaur ulang.

"Jadi ada yang mengangkat isu bahwa galon sekali pakai atau kemasan plastik sekali pakai dengan kode daur ulang plastik nomor 1, merupakan masalah utama dari isu sampah plastik. Padahal, galon sekali pakai adalah inovasi terbaik, apalagi bahannya memakai PET yang mempunyai nilai tinggi untuk di daur ulang," kata dia.

4. Plastik adalah bagian peradaban dan kehidupan manusia

Sampah Plastik PET Jadi Komoditas Incaran Pemulung, Begini AlasannyaANTARA FOTO/Reno Esnir

Prispolly mengatakan penggiringan opini di media sosial hanya menjatuhkan dan memusuhi plastik, tanpa melihat bahwa plastik adalah bagian dari peradaban dan kehidupan manusia.

"Kenyataannya, penggiringan opini ini adalah tidak benar dan menyesatkan konsumen, karena sebenarnya galon atau kemasan plastik sekali pakai bahan PET dengan kode daur ulang nomor 1 dapat didaur ulang, sehingga proses Circular Economy yang digaungkan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dapat tercipta pada proses daur ulang," ucapnya.

Baca Juga: [OPINI] Sampah Plastik, Nyawa Petani Singkong dan Kehidupan Laut

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya