Satgas COVID-19: Lonjakan Kasus Tak Berhubungan dengan Varian Baru

Kenaikan kasus dinilai imbar dari libur Lebaran

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menegaskan varian COVID-19 baru yang ada di Indonesia tidak berdampak langsung pada kenaikan kasus yang terjadi saat ini.  

Ia mengungkapkan kenaikan kasus yang terjadi saat ini merupakan dampak dari aktivitas masyarakat selama libur panjang Lebaran 2021. Ia menyebut kenaikan serupa juga pernah terjadi usai Lebaran tahun lalu.

"Adanya varian baru yang ditemukan di berbagai daerah, sampai sekarang belum terbukti atau penelitiannya tentang itu belum bisa membuktikan bahwa adanya hubungan langsung peningkatan kasus karena varian baru," ujar Wiku dalam siaran tertulis dikutip laman covid19.go id, Sabtu (12/6/2021). 

1. Hubungan lonjakan kasus dengan varian baru masih diteliti

Satgas COVID-19: Lonjakan Kasus Tak Berhubungan dengan Varian BaruInfografis Varian Baru COVID-19 B177 (Varian Kent) (IDN Times/Arief Rahmat)

Wiku membenarkan varian baru COVID-19 ditemukan di berbagai tempat di Indonesia dan saat ini terjadi kenaikan kasus. Namun, bukan berarti ada hubungan langsung antara keduanya.

"Satgas juga menunggu jika ada penelitian mendalam yang menyatakan adanya hubungan kedua hal ini," kata dia.

Baca Juga: Pasien RS Wisma Atlet Melonjak 4.507, Satgas COVID-19: Ini Alarm Keras

2. Satgas akan umumkan hasil penelitian

Satgas COVID-19: Lonjakan Kasus Tak Berhubungan dengan Varian BaruJuru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Dia akan menyampaikan informasi lebih lanjut, apabila ada hasil penelitian yang lebih dalam oleh perguruan tinggi atau Kementerian Kesehatan yang bisa membuktikan adanya hubungan varian baru dan jumlah kasus di Indonesia.

"Tentunya akan kami sampaikan kepada publik," katanya. 

3. Pandemik bergerak secara dinamis berdasarkan level alarm

Satgas COVID-19: Lonjakan Kasus Tak Berhubungan dengan Varian BaruPetugas isolasi menunjukkan peralatan di Tenda Isolasi Rumah Sakit Putri Hijau, Medan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Di samping itu, perkembangan penanganan pandemik di Indonesia bergerak secara dinamis berdasarkan level alarm. Suatu daerah bisa masuk kuadran waspada, namun beberapa hari kemudian sudah berpindah ke zona yang lebih aman. 

Dari data perkembangan per 10 Juni 2021, terjadi perkembangan pada level alarm daerah. Perkembangan ini terjadi secara dinamis seperti perubahan level alarm di Kabupaten Bangkalan, Kota Malang, Kabupaten Blitar, dan Kota Surabaya.

"Level alarm daerah dapat bergerak secara dinamis sesuai acuan data terkini. Himbauan kehati-hatian tidak hanya pada derah yang berstatus perlu diwaspadai. Ingat, bahwa kondisi pandemik COVID-19 sangat dinamis, jika kita lengah sedikit saja, maka kondisi yang baik dapat berubah dalam waktu yang singkat," imbuh Wiku.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik 302 Persen dalam 10 Hari Terakhir

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya