Satu Warga Tewas Usai Vaksinasi AstraZeneca Punya Penyakit

Kemenkes hentikan vaksin AstraZeneca CTMAV547

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan mencatat dua laporan kematian pasca vaksinasi COVID-19 yang menggunakan vaksin AstraZeneca CTMAV547 berdasarkan laporan Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI).

Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari, menegaskan sampai saat ini belum cukup bukti untuk mengaitkan KIPI dengan imunisasi. Meski demikian, belum bisa menyingkirkan adanya hubungan.

"Keluarga bersedia untuk almarhum diautopsi untuk menentukan sebab kematian. Sedangkan, yang satu lagi kemungkinan bukan karena vaksin, tapi penyakit yang lain," ujarnya saat melalui pesan singkat yang diterima IDN Times, Senin (17/5/2021).

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca CTMAV547 Disetop, Bagaimana Nasib Vaksinasi di DKI?

1. Belum pernah ada kejadian meninggal akibat vaksinasi COVID-19 di Indonesia

Satu Warga Tewas Usai Vaksinasi AstraZeneca Punya PenyakitPetugas medis memperlihatkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac sebelum proses penyuntikan menyuntikan ke tenaga kesehatan di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta, Kamis (14/1/2021) (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Hingga saat ini, berdasarkan data Komnas KIPI, belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi COVID-19 di Indonesia.

"Dalam beberapa kasus sebelumnya, meninggalnya orang yang telah divaksinasi COVID-19 adalah karena penyebab lain, bukan akibat dari vaksinasi," ujarnya.

2. Kemenkes terima dua laporan KIPI berat

Satu Warga Tewas Usai Vaksinasi AstraZeneca Punya PenyakitPemuda bernama Trio Fauqi Virdaus, warga Buaran, Jakarta Timur, meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin COVID-19. (istimewa)

Sementara itu, Juru Bicara Vaksin COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan terdapat dua laporan KIPI berat, yaitu kematian pasca penyuntikan vaksin AstraZeneca di DKI Jakarta. Sedangkan gejala ringan sebanyak 180 laporan.

"Ini belum cukup bukti menghubungkan kematian dan vaksin, karena masih dibutuhkan investigasi lebih lanjut, jadi masih dugaan," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Senin (17/5/2021).

3. Kemenkes menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547

Satu Warga Tewas Usai Vaksinasi AstraZeneca Punya PenyakitIlustrasi vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca yang belum digunakan. (Wikimedia Commons)

Kejadian KIPI serius ini membuat Kemenkes menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca batch atau kumpulan produksi CTMAV547 untuk dilakukan investigasi.

Penghentian ini untuk pengujian toksisitas dan sterilitas oleh BPOM sebagai upaya kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini.

"Salah satu investigasi lanjutan adalah uji laboratorium di BPOM. Kemudian, BPOM meminta menghentikan sementara pendistribusian dan penggunaan vaksin dengan nomor batch tersebut," terangnya.

4. Hanya batch CTMAV547 yang akan dilakukan investigasi

Satu Warga Tewas Usai Vaksinasi AstraZeneca Punya PenyakitJuru bicara vaksin dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi (Tangkapan layar YouTube Kemenkes)

Nadia menerangkan batch CTMAV547 saat ini berjumlah 448,480 dosis dan merupakan bagian dari 3.852.000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO.

"Batch ini sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara," terang Nadia.

Meski demikian, Nadia mengatakan tidak semua vaksin AstraZeneca dihentikan, hanya batch CTMAV547 untuk dilakukan investigasi.

"Iya karena hanya batch itu yang berhubungan dengan kasus tersebut, jadi investigasi menyeluruh, termasuk uji, pada batch tersebut. Kami tunggu (hasil investigasi) selama satu sampai dua minggu," ujarnya.

Baca Juga: Fakta-Fakta Vaksin AstraZeneca yang Penuh Kontroversi

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya