Terdampak Banjir Bandang, Warga Paniai Papua Minta Perbaikan Rumah

Warga Paniai juga minta normalisasi sungai 

Jakarta, IDN Times - Kepala Suku Paniai Alfon Sadi Alfon berharap pemerintah pusat dan pemerintah daerah, membantu pembangunan rumah warga yang rusak akibat banjir bandang di kampung Uwibutu, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua pada Selasa, 19 Januari 2021. Dia juga meminta menormalisasi sungai agar bencana ini tidak terjadi lagi.

"Kami sumbangkan sebagian tanah warga untuk normalisasi sungai. Tapi mohon bantu kami bangun rumah kembali," ujar Alfon dalam siaran tertulis, Minggu (24/1/2021).

Hal tersebut diungkapkan Alfon kepada pihak Kementerian Sosial (Kemensos), saat menyalurkan bantuan senilai Rp300 juta kepada korban banjir bandang di Paniai. Alfon mengaku senang dengan bantuan dari pemerintah pusat.

"Kami sudah empat hari di sini (pengungsian). Bantuan ini bentuk perhatian Presiden Jokowi kepada kami," kata dia.

Baca Juga: Warga Dengar Bunyi Gemuruh Sebelum Banjir Bandang Terjang Gunung Mas

1. Pemda siapkan dana stimulan pembangunan rumah layak huni

Terdampak Banjir Bandang, Warga Paniai Papua Minta Perbaikan RumahKemensos salurkan bantuan korban banjir di Paniai, Papua. (Dok. Kemensos)

Penanggung Jawab Sekretaris Daerah Kabupaten Paniai Anwar H Damanik menjelaskan, pemerintah daerah akan segera menormalisasi sungai selebar lima meter dengan panjang tiga kilometer hingga ke muara sungai di danau Paniai.

"Pak Bupati sedang berada di Jakarta untuk bertemu dengan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), guna membantu normalisasi sungai dan membangun kembali rumah warga yang rusak," kata dia.

Anwar mengklaim pemerintah daerah juga telah menyiapkan dana stimulan pembangunan rumah layak huni bagi warga terdampak banjir bandang. "Kita sudah siapkan juga di APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) untuk pembangunan itu," kata dia.

2. Kemensos salurkan bantuan Rp300 juta

Terdampak Banjir Bandang, Warga Paniai Papua Minta Perbaikan RumahKemensos salurkan bantuan korban banjir di Paniai, Papua. (Dok. Kemensos)

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bancana Alam Kemensos M Safi'i Nasution mengatakan, Kemensos telah menyalurkan bantuan terdiri dari makanan siap saji, tenda, paket sembako, makanan anak, matras, selimut dan dua unit generator kapasitas 2.800 watt yang dibutuhkan pengungsi.

"Begitu mengetahui adanya banjir di Kabupaten Paniai, Mensos Bu Risma langsung memerintahkan tim untuk mengirimkan bantuan bencana alam ke lokasi. Namun kita mengalami kendala untuk sampai ke sana karena cuaca buruk, sehingga menginap dulu di Timika. Bantuan ini merupakan bentuk negara hadir untuk membantu masyarakat," kata Safi'i.

3. Kemensos terjunkan Tagana dan Tim Layanan Dukungan Psikososial

Terdampak Banjir Bandang, Warga Paniai Papua Minta Perbaikan RumahPetugas Tagana Kota Cirebon membantu menyediakan makanan bagi warga terdampak banjir di Kel. Kalijaga Kota Cirebon. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Selain itu, Safi'i mengatakan, Kemensos juga mengirimkan bantuan cadangan beras pemerintah sebesar 2,5 ton dari gudang di Nabire. "Bantuan beras ini akan sampai besok di sini dan langsung didistribusikan," ujar dia.

Selain mengirimkan bantuan, Kemensos juga menerjunkan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Tim Layanan Dukungan Psikososial dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Kemensos di Jayapura, Papua, serta Sumber Daya Manusia Program Keluarga Harapan (SDM PKH).

Safi'i mengatakan, mereka akan bekerja bersama TNI-Polri serta pemerintah daerah, untuk memberikan konseling kepada warga terdampak banjir bandang agar segera pulih kondisi sosial psikologisnya.

4. Banjir bandang diduga dipicu tanah yang labil

Terdampak Banjir Bandang, Warga Paniai Papua Minta Perbaikan RumahIlustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Bencana banjir bandang yang terjadi di Kampung Uwibutu-Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Jayapura, Papua, diduga dipicu kondisi tanah yang labil.

BPBD Kabupaten Paniai melaporkan tiga unit rumah hanyut akibat bencana ini. Delapan rumah warga dan satu fasilitas pendidikan sekolah dasar (SD) juga rusak berat. Selain itu, sebanyak 71 kepala keluarga (KK) dilaporkan terdampak banjir bandang ini.

Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem, Bisa Picu Banjir di Sejumlah Daerah

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya