Vaksin AstraZeneca Berefek Pembekuan Darah, KIPI: Tak Ada di Indonesia

Puluhan orang di Inggris gugat AstraZeneca

Intinya Sih...

  • AstraZeneca akui efek samping vaksin COVID-19 berupa Sindrom Trombosis dan Trombositopenia yang menyebabkan pembekuan darah.
  • Indonesia negara keempat terbesar dalam vaksinasi COVID-19 dengan 453 juta dosis disuntikkan, termasuk 70 juta dosis AstraZeneca.

Jakarta, IDN Times - Perusahaan farmasi AstraZeneca mengakui ada efek samping vaksin COVID-19 yang jarang, berupa Sindrom Trombosis dengan Trombositopenia, yang menyebabkan pembekuan darah dan jumlah trombosit darah rendah. 

Hal tersebut terkuak dalam dokumen hukum yang diserahkan ke Pengadilan Tinggi Inggris pada Februari lalu pada kasus gugatan perwakilan kelompok (class action) yang dilayangkan 51 korban di Inggris.

Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI), Profesor Hinky Hindra Irawan Satari, mengatakan tidak ada kejadian Sindrom Trombosis dengan Trombositopenia atau Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome (TTS), setelah pemakaian vaksin COVID-19 AstraZeneca di Indonesia

"Hal ini berdasarkan surveilans aktif dan pasif yang sampai saat ini masih dilakukan oleh Komnas KIPI," ujar Hinky dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/5/2024).

Baca Juga: Ribuan Vaksin Aztra Zeneca di Tulungagung Kedaluarsa

1. Pemantauan keamanan terus dilakukan

Vaksin AstraZeneca Berefek Pembekuan Darah, KIPI: Tak Ada di Indonesiailustrasi pemberian vaksin (unsplash.com/Mufid Majnun)

Hinky menjelaskan keamanan dan manfaat sebuah vaksin sudah melalui berbagai tahapan uji klinis, mulai uji klinis tahap 1, 2, 3, hingga 4, termasuk vaksin COVID-19 yang melibatkan jutaan orang hingga dikeluarkannya izin edar.

"Dan pemantauan terhadap keamanan vaksin masih terus dilakukan setelah vaksin beredar” kata Profesor Hinky.

2. Tidak ada efek samping TTS pada AstraZeneca di Indonesia

Vaksin AstraZeneca Berefek Pembekuan Darah, KIPI: Tak Ada di Indonesiailustrasi diskusi Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 (dok. AstraZeneca)

Sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), Komnas KIPI bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan surveilans aktif, terhadap berbagai macam gejala atau penyakit yang dicurigai ada keterkaitan dengan vaksin COVID-19, termasuk TTS. Survei dilakukan di 14 rumah sakit di tujuh provinsi yang memenuhi kriteria selama lebih dari satu tahun.

“Selama setahun, bahkan lebih, kami amati dari Maret 2021 sampai Juli 2022. Kami lanjutkan lebih dari setahun, karena tidak ada gejalanya, jadi kami lanjutkan beberapa bulan untuk juga supaya memenuhi kebutuhan jumlah sampel yang dibutuhkan untuk menyatakan ada atau tidak ada keterkaitan. Sampai kami perpanjang juga tidak ada TTS pada AstraZeneca,” jelas Hinky.

Baca Juga: Apa Itu TTS? Efek Samping Langka Vaksin COVID-19 AstraZeneca

3. Sebanyak 453 juta warga disuntik vaksin COVID-19

Vaksin AstraZeneca Berefek Pembekuan Darah, KIPI: Tak Ada di IndonesiaPetugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Mal Qbig, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu, (18/9/2022). ANTARA FOTO/Fauzan/tom

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19. Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Setelah surveilans aktif selesai, Komnas KIPI tetap melakukan surveilans pasif hingga hari ini. Berdasarkan laporan yang masuk, tidak ditemukan laporan kasus TTS.

TTS merupakan penyakit yang menyebabkan penderita mengalami pembekuan darah, serta trombosit darah yang rendah. Kasusnya sangat jarang terjadi di masyarakat, tapi bisa menyebabkan gejala serius. 

“Kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) bila ditemukan penyakit atau gejala antara empat sampai 42 hari setelah vaksin disuntikkan. Kalau pun saat ini ditemukan kasus TTS di Indonesia, ya pasti bukan karena vaksin COVID-19, karena sudah lewat rentang waktu kejadianya,” jelas Hinky.

Topik:

  • Rochmanudin
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya