Vaksinasi COVID-19 di NTT Ditunda karena Bencana Alam

Kemenkes bentuk pos kesehatan di NTT

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, vaksinasi COVID-19 di Nusa Tenggara Timur (NTT) ditunda seiring terjadinya bencana alam akibat Siklon Tropis Seroja di provinsi itu.

“Jadi banyak yang terkena dampak di Nusa Tenggara Timur. Prioritas kita adalah sekarang penanggulangan bencana dulu, jadi otomatis vaksinasinya kita tunda, kita fokus ke penanggulangan bencana supaya segera rekan-rekan kita yang terkena dampak baik itu wafat ataupun luka, bisa segera ditangani,” kata Menkes dikutip dari kemenkes.go.id, Kamis (8/4/2021).

Baca Juga: Mukjizat, Balita Ditemukan Masih Hidup Meski Tertimbun Lumpur di NTT 

1. Siklon Tropis Seroja kejadian iklim terbesar di Indonesia

Vaksinasi COVID-19 di NTT Ditunda karena Bencana AlamBibit Siklon Tropis 99S (Dok. BMKG)

Siklon Tropis Seroja ini merupakan kejadian iklim terbesar yang pernah terjadi di Indonesia. Biasanya daerah yang terkena Siklon Tropis Seroja merupakan daerah-daerah subtropis seperti Australia atau Filipina.

Berdasarkan laporan yang diterima Menkes Budi Gunadi Sadikin dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu laut di NTT memang sedang naik yang biasanya 26 sampai 27 derajat celsius, sekarang sudah 30 derajat celsius.

2. Kementerian Kesehatan membuat 10 pos kesehatan

Vaksinasi COVID-19 di NTT Ditunda karena Bencana AlamBanjir Bandang NTT (dok. BNPB)

Budi mengatakan, Kementerian Kesehatan sudah membuat 10 pos kesehatan, dan tim kesehatan sudah didatangkan ke lokasi bencana, terutama anestesi dan ortopedi karena banyak warga mengalami patah tulang yang perlu segera dioperasi.

Di samping tertundanya vaksinasi COVID-19 di NTT, masih ada vaksinasi di pulau-pulau terluar Indonesia yang harus dilaksanakan.

3. Sentra vaksinasi di pulau terkecil

Vaksinasi COVID-19 di NTT Ditunda karena Bencana AlamMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Dok. Humas KPK)

Budi optimistis karena Kemenkes telah membangun 10 ribu puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di pulau-pulau terluar Indonesia seperti Pulau Ile Boleng, Pulau Wai Marang, Baniona, dan Waiwadan.

“Itu adalah 4 puskesmas yang ada di pulau-pulau terpencil di Nusa Tenggara Timur yang bisa menjadi sentra vaksinasi dan sudah memiliki logistik vaksinasi. Kita bersyukur kita sudah punya lebih dari 10 puskesmas dan rutin melakukan vaksinasi. Jadi dari segi infrastruktur tidak terlalu khawatir,” ucap Budi.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya