Disebut Tak Punya Masa Depan, PSI: Kami Belum Beriklan

Jakarta, IDN Times - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menanggapi hasil survei Cyrus Network yang menyatakan partai ini tak punya masa depan. Namun, partai ini tetap optimis karena survei adalah menggunakan metode ilmiah.
Dalam survei, Cyrus juga menyebut PSI masih kalah dari Perindo yang sama-sama petarung baru Pemilu 2019 yang mendapat 4,3 persen berada di papan tengah, sementara PSI hanya 0,3 persen.
1. PSI mencermati hasil berbagai lembaga survei
Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni mangaku tetap percaya dengan ilmu pengetahuan berlandaskan metode ilmiah yang ketat melalui survei. Toni juga menyebut telah mengamati dengan seksama hasil survei yang dikeluarkan berbagai lembaga survei.
"Hasil survei lembaga-lembaga tersebut sangat variatif, menempat persentase elektabilitas PSI dan partai-partai lain secara berbeda, tapi nampaknya masih dalam rentang margin error," ujar Toni dalam keterangan pers yang diterima IDN Times, Jumat (20/4).
2. PSI mensyukuri temuan menarik survei Cyrus
Meski lembaga Cyrus Network menyatakan PSI tak punya masa depan, Toni mengatakan, ada temuan menarik yang patut disyukuri. Temuan itu adalah PSI dianggap siap untuk mendekati anak muda, yaitu di angka 3,9 persen.
"Kami hanya kalah oleh empat partai yaitu PDIP 23,3 persen, Perindo 9,4 persen, Gerindra 8,2 persen dan Golkar 5,7 persen. Alhamdulillah kami dianggap siap mendekati anak muda, konstituen utama PSI, dibandingkan PKB, PKS, Demokrat, Nasdem, PAN, PPP dan Hanura," ucap Toni.
3. Perindo sering beriklan, sementara PSI belum pernah beriklan
Lebih lanjut, Toni mengatakan, hasil survei yang menyebut partainya kalah dari Perindo kurang tepat. Sebab, berdasarkan hasil lembaga survei Poltracking, elektabilitas PSI hanya terpaut 1 persen dari partai besutan Hary Tanoesoedibjo tersebut.
"Dari Poltracking kami sudah 1,1 persen, terpaut 1 persen dari Perindo yang iklannya sudah berseliweran sejak 2-3 tahun lalu. Sementara, PSI sendiri baru mengandalkan kampanye di media sosial," ungkap dia.
4. PSI ungguli partai lama, yakni PBB dan PKPI
Di sisi lain, lanjut Toni, elektabilitas PSI sudah melewati partai lama, PBB dan PKPI, serta mampu menyalip partai baru lain, Partai Berkarya dan Partai Garuda. "Bahkan, jika dibandingkan dengan dua partai lama, Hanura dan PPP, elektabilitas PSI hanya terpaut 1 persen lebih saja," kata dia.
5. PSI tetap optimis
Toni mengaku optimis bahwa PSI mampu melenggang di Senayan mewakili generasi muda, lantaran partai ini dibangun dengan formula parpol generasi muda.
"Kami optimis elektabiktas PSI akan terus naik. Masih ada waktu setahun untuk berjuang. Tuhan bersama anak muda yang berani dan jujur," kata mantan Direktur Eksekutif Maarif Institute ini.