Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi penerima elpiji 3 kilogram. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Jakarta, IDN Times - Kelangkaan LPG 3 kg di DKI Jakarta belakangan ini menjadi perhatian masyarakat. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho, mengungkapkan kelangkaan tersebut disebabkan beberapa faktor, termasuk perubahan aturan distribusi dan disparitas harga dengan wilayah penyangga.

"Kemarin ada hari libur panjang, sementara tidak diizinkan menambah lebih dari kuota alokasi bulanan, sehingga distribusi di 27-29 Januari sempat terhambat. Selain itu, terjadi panic buying akibat aturan baru," ujar Hari saat dikonfirmasi, Senin (3/2/2025).h

1. Realisasi penyalurannya melebihi kuoata

Gas elpiji 3 kilogram yang dijual kepada masyarakat (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Menurut Hari, alokasi kuota LPG 3 kg untuk DKI Jakarta pada 2024 sebesar 417.243 metrik ton, namun realisasi penyalurannya hingga 30 September mencapai 421.989 metrik ton atau 101,14 persen dari kuota. 

Oleh karena itu, untuk 2025, Pemprov DKI Jakarta mengajukan usulan kuota 433.933 metrik ton atau 4 persen lebih tinggi dari realisasi 2024. 

"Namun, alokasi yang diberikan hanya 407.555 metrik ton, lebih rendah sekitar 15 persen dari usulan," kata Hari.

2. Panic buying di masyarakat

Editorial Team

Tonton lebih seru di