Jakarta, IDN Times - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menampik segala tuduhan yang menyebut dia sengaja tidak ikut dalam kampanye Pemilu 2019, dan menjadikan penyakit sang istri, Ani Yudhoyono, sebagai alasan.
Hal itu diungkapkan SBY dalam video yang berdurasi sekitar 21 menit, yang diputar dalam acara Partai Demokrat, pada Senin (27/5) malam.
SBY mengatakan, tahun ini adalah tahun ujian bagi keluarganya. Diketahui, sudah empat bulan Ibu Ani dirawat di National University Hospital, Singapura, karena kanker darah yang ia derita.
Sebagai suami, SBY mengatakan bahwa tentu dia harus menemani sang istri menjalani perawatan di Singapura. Hal itulah yang menyebabkan dirinya tak bisa ikut kampanye.
"Tiga bulan terakhir masa kampanye, saya dan Ibu Ani tidak bisa ikut berpartisipasi, dan memimpin langsung kampanye Partai Demokrat, sebagaimana yang kami berdua lakukan sejak Pemilu 2004 dan Pemilu 2008, Baik Pileg maupun Pilpres, hingga Pileg tahun 2014 dulu," kata SBY.
Meski begitu, SBY mengaku sedih saat mendengar istrinya menderita kanker darah. Namun, ia harus sabar menghadapi cobaan tersebut.
"Tentu kami berdua sangat sedih, namun inilah takdir dan juga ujian dari Allah, yang harus kami jalani dengan tabah," jelasnya.
Saat ada isu SBY sengaja menjadikan sakit istrinya sebagai alasan menghindari kampanye, ia mengaku sedih mendengarnya. Ia pun menepis hal itu.
"Karenanya, ketika beberapa saat yang lalu, ada kalangan yang menuduh dan mencerca kami berdua, bahwa seolah sakitnya Ibu Ani itu hanya jadi alasan buat SBY untuk tidak berkampanye," ucap SBY.
SBY pun mengatakan, bahkan Ani Yudhoyono sampai menangis saat mendengar tudingan tersebut.
"Saya sungguh bersedih, dan Ibu Ani harus meneteskan air mata mendengarnya," tutur dia.