Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto di RDF Rorotan Cilincing Jakarta Utara, Selasa (25/3/2025). (IDN Times/Dini Suciaitningrum)
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto di RDF Rorotan Cilincing Jakarta Utara, Selasa (25/3/2025). (IDN Times/Dini Suciaitningrum)

Intinya sih...

  • DLH melakukan perbaikan sistem pengendalian gas buang, termasuk penambahan alat dan modifikasi eksisting untuk memastikan emisi yang dilepaskan ke udara aman.

  • Komitmen DLH dalam meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di Jakarta, dengan RDF Plant Rorotan sebagai wujud transisi menuju pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan.

  • Rencana pengoperasian RDF dilakukan secara bertahap, dimulai dari uji coba dengan kapasitas kecil hingga optimalnya pada bulan September dengan input sampah baru dan TPS 3R.

Jakarta, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta memastikan, fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Jakarta di Rorotan siap beroperasi secara bertahap.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk penambahan sejumlah fasilitas penting untuk memastikan RDF Plant Rorotan beroperasi secara aman dengan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.

“Seluruh proses perbaikan kami lakukan secara komprehensif, salah satunya dengan penambahan tiga unit deodorizer untuk mengendalikan potensi kebauan di area proses, gudang produk, dan area residu. Ini penting agar operasional fasilitas ini tidak menggangu kenyamanan warga sekitar,” ujarnya dalam keterangan, Senin (14/7/2025).

1. DLH lakukan perbaikan

RDF Rorotan Cilincing, Jakarta Utara (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Bukan hanya deodorizer, lanjut Asep, DLH sudah melengkapi sistem pengendalian gas buang antara lain pemasangan baghouse filter untuk menyaring partikel debu, wet scrubber kedua untuk menyisihkan polutan gas, wet electrostatistic precipitator untuk menangkap partikulat halus dan kabut pada gas buang, serta alat carbon active yang mampu menyerap senyawa kimia berbahaya dalam gas buang.

Asep melanjutkan, penambahan alat induced draft fan kedua juga dilakukan untuk mengoptimalkan aliran gas menuju cerobong.

“Selain itu, dua alat eksisting juga telah kami modifikasi, yakni wet scrubber dan cerobong, agar emisi yang dilepaskan ke udara benar-benar aman dan memenuhi baku mutu lingkungan,” paparnya.

2. Komitmen DLH tingkatkan kualitas

RDF Rorotan (Dok. DLH DKI)

Upaya ini dilakukan, lanjut Asep, merupakan komitmen DLH dalam meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di Jakarta yang modern, aman, efisien, berkelanjutan serta tidak menimbulkan dampak bagi masyarakat.

“RDF Plant Rorotan adalah wujud transisi Jakarta menuju pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan. Melalui sistem pengendalian yang sudah diperkuat, harapannya RDF Plant Rorotan akan beroperasi secara optimal sekaligus menjadi contoh pengelolaan sampah modern perkotaan di Indonesia,” ucap Asep.

3. RDF Rorotan beroperasi bertahap

RDF Rorotan Cilincing, Jakarta Utara (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kepala Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Agung Pujo Winarko menambahkan, rencana pengoperasian RDF ini akan dilakukan secara bertahap, pada bulan Juli ini masih uji coba dengan sampah kering dari TPS 3R dengan kapasitas 50 ton perhari.

Lalu, pada Agustus akan ditambah kapasitas 150 sampai 500 ton perhari dengan sampah basah atau baru. Operasi optimalnya pada bulan September, dengan input sampah baru dan TPS 3R dengan kapasitas bertahap mulai 500 ton hingga 2.500 ton perhari.

"Uji coba ini masih terus kita lakukan secara bertahap, jadi tidak langsung dengan kapasitas besar. Setiap uji coba kita lakukan evaluasi, kita ingin pastikan RDF ini berjalan optimal dan sempurna," tandasnya.

Editorial Team