Pexels.com/Abdullah Ghatasheh
Kala itu, Allah SWT mengutus Malaikat Jibril menemui Maryam.
"Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci," kata Jibril sesuai QS Maryam ayat 19.
Maryam tak percaya mendengar ucapan itu.
"Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang [laki-laki] yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!," kata Maryam.
Jibril lalu menjelaskan bahwa itu adalah salah satu tanda kebesaran Allah SWT. Maryam lalu mengandung Nabi Isa. Dia mengasingkan diri ke tempat yang jauh dari pemukiman penduduk. Setelah melahirkan, Maryam kembali sambil menggendong putranya. Maryam lantas menjadi pembicaraan orang-orang dan disebut sebagai pezina.
"Wahai Maryam! Sungguh, engkau telah membawa sesuatu yang sangat mungkar," ucap orang-orang kala itu.
Maryam tak menggubris fitnah orang-orang terhadapnya. Dia hanya menunjuk anaknya.
"Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?," ejek orang-orang.
Lalu, bayi kecil itu tiba-tiba pandai berbicara. Dia berbicara dengan lancar untuk membela ibunya. Berikut adalah Surat Maryam ayat 30 – 33 meriwayatkan kisah Nabi Isa yang dapat berbicara saat bayi.
قَالَ إِنِّى عَبْدُ ٱللَّهِ ءَاتَىٰنِىَ ٱلْكِتَٰبَ وَجَعَلَنِى نَبِيًّا
وَجَعَلَنِى مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَٰنِى بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
وَبَرًّۢا بِوَٰلِدَتِى وَلَمْ يَجْعَلْنِى جَبَّارًا شَقِيًّا
وَٱلسَّلَٰمُ عَلَىَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
Qāla innī 'abdullāh, ātāniyal-kitāba wa ja'alanī nabiyyā Wa ja'alanī mubārakan aina mā kuntu wa auṣānī biṣ-ṣalāti waz-zakāti mā dumtu ḥayyā Wa barram biwālidatī wa lam yaj'alnī jabbāran syaqiyyā Was-salāmu 'alayya yauma wulittu wa yauma amụtu wa yauma ub'aṡu ḥayyā
Berkata Isa, "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". (Qs. Maryam : 30-33)