Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi III DPR, Benny K. Harman, berharap Menteri Keuangan, Sri Mulyani, bakal menjelaskan tudingan yang pernah dialamatkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, terkait transaksi mencurigakan Rp349 triliun.
Penjelasan itu diharapkan disampaikan Sri Mulyani dalam rapat lanjutan yang digelar pada Selasa (11/4/2023) mulai pukul 14.00 WIB. Di antara tuduhan itu adalah soal perbedaan data yang menyangkut transaksi mencurigakan yang melibatkan pegawai Kemenkeu.
"Harap Menkeu nanti menjelaskan tudingan Mahfud soal dana ilegal Rp349 triliun di Kemenkeu secara jelas, agar tahu siapa yang bermain api dalam hal ini. Menko tuding Menkeu yang salah baca datanya. Apa betul itu? Kita tunggu saja penjelasan Ibu Sri Mulyani," ungkap Benny kepada media di Jakarta, Senin (10/4/2023) malam.
Diketahui, Sri Mulyani menyebut data transaksi mencurigakan yang diduga melibatkan pegawai Kemenkeu mencapai Rp3,3 triliun. Sedangkan, Mahfud menyampaikan transaksi mencurigakan yang melibatkan pegawai Kemenkeu mencapai Rp35 triliun.
Mahfud telah menegaskan tidak ada perbedaan data antara Kemenko Polhukam dengan Kemenkeu. Menurutnya, sumber data primernya sama, yakni dari Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK). Sehingga, tak mungkin ada perbedaan data.
"Terlihat berbeda karena cara klasifikasi dan penyajian datanya saja yang berbeda," ungkap Mahfud dalam jumpa pers bersama Menkeu di kantor PPATK, kemarin.
Sementara, dalam survei yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI), responden terlihat lebih mempercayai Mahfud ketimbang DPR dalam penyampaian transaksi mencurigakan senilai Rp349 triliun.
Apa respons Benny terkait hasil survei itu?