Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250916-WA0022.jpg
Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira. (IDN Times/Amir Faisol)

Intinya sih...

  • Negara harus turun menemukan korban

  • Peristiwa pedemo hilang tak boleh terulang

  • Tugas negara untuk menuntaskan peristiwa ini

  • KontraS sebut 3 orang pendemo masih hilang

  • Belum ada perkembangan positif terkait keberadaan tiga orang

  • Negara belum mampu mengembalikan ketiga orang tersebut

  • Daftar 3 orang yang masih hilang

  • Bima Permana Putra: bukan demonstran, terakhir terlihat di Glodok, Jakarta Barat

  • M Farhan Hamid: demonstran, terakhir berada

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira mendesak aparat kepolisian untuk menemukan 3 orang pedemo 25-31 Agustus 2025 yang dilaporkan hilang. Menurut dia, negara bertanggung jawab untuk menemukan orang-orang tersebut dan mengungkap penyebab mereka menghilang.

“Ya, tiga orang ini tentu harus ada datanya. Artinya kalau Kontras menyampaikan itu, kalau ada data bahwa masih ada 3 orang yang belum ditemukan atau hilang di dalam proses kemarin, itu adalah tugas negara,” ujar Hugo saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (16/9/2025).

“Dalam hal ini adalah kepolisian untuk menemukan dan menjelaskan bagaimana dengan peristiwa yang terjadi dan kemudian kenapa ada yang hilang gitu,” sambungnya.

1. Negara harus turun menemukan korban

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo sebut tak ada ganjalan terkait pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. (IDN Times/Amir Faisol)

Dia menekankan, peristiwa pedemo hilang hingga tak pernah ditemukan seperti aksi unjuk rasa sebelumnya tak boleh terulang. Peristiwa ini harus bisa dituntaskan oleh negara dengan mengerahkan seluruh perangkat di kepolisian.

“Jangan sampai kita mengulang lagi seperti peristiwa yang sebelum-sebelumnya, ada orang yang hilang-hilang sampai sekarang tidak pernah ditemukan. Jadi ini adalah bagian tugas negara yang harus dilakukan oleh kepolisian,” kata dia.

2. KontraS sebut 3 orang pendemo masih hilang

Demo mahasiswa di DPR (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sebelumnya, KontraS melaporkan belum ada perkembangan positif terkait keberadaan tiga orang yang diduga menjadi korban hilang dalam gelombang aksi 25-31 Agustus 2025. Negara belum mampu mengembalikan ketiga orang tersebut hingga Kamis (10/9/2025).

"Per 10 September 2025 pukul 20.00 WIB, tidak ada kabar baik yang bisa kami sampaikan ke publik. Negara belum mengembalikan tiga orang yang diduga dihilangkan paksa dalam gelombang aksi 25 hingga 31 Agustus 2025. Mereka adalah orang-orang yang sama dinyatakan hilang dalam rekapitulasi data sebelumnya pada 9 September 2025 pukul 19.40 WIB," tulis pernyataan KontraS dikutip Jumat (12/9/2025).

Upaya pencarian masih dilakukan, termasuk membuka kanal aduan masyarakat. KontraS mengajak masyarakat yang memiliki informasi mengenai keberadaan tiga orang yang masih hilang untuk menyampaikannya.

"Kami juga mengajak masyarakat untuk menuntut negara mengembalikan mereka yang masih hilang," ujar KontraS.

3. Daftar 3 orang yang masih hilang

Demo mahasiswa di Kantor DPRD NTB menolak rencana pembangunan glamping dan seaplane di Gunung Rinjani, Rabu (27/8/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dalam unggahan di Instagram, KontraS menyebut tiga orang tersebut adalah Bima Permana Putra, M Farhan Hamid, dan Reno Syahputradewo.

1. Bima Permana Putra: hilang sejak 31 Agustus 2025, terakhir terlihat di Glodok, Jakarta Barat. Ia bukan demonstran.

2. M Farhan Hamid: seorang demonstran, hilang sejak 31 Agustus 2025, terakhir berada di Brimob Kwitang, Jakarta Pusat.

3. Reno Syahputradewo: demonstran, hilang sejak 30 Agustus 2025, terakhir terlihat di Brimob Kwitang, Jakarta Pusat.

Editorial Team