Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(IDN Times/Santi Dewi)
Ilustrasi prajurit Kostrad ketika HUT ke-80 TNI di Monas pada 5 Oktober 2025. (IDN Times/Santi Dewi)

Intinya sih...

  • Pengadaan seragam baru TNI tak pernah dibahas khusus

  • Cocok buat misi-misi operasi PBB

  • Alasan TNI ganti seragam baru

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menilai, seragam baru TNI didapatkan berdasarkan hasil riset untuk keperluan kamuflase di medan tempur. Ia mengaku tidak masalah dengan perubahan Pakaian Dinas Lengkap (PDL) TNI yang baru.

Menurut dia, perubahan seragam baru ini merupakan kebutuhan TNI yang tidak dapat dihindari. Prajurit TNI mendapat jatah dua setel seragam setiap tahunnya.

"No. Bukan soal suka dan tidak itu sesuai dengan hasil riset TNI mana yang paling cocok dari sisi kamuflase karena baju yang kemarin sejak saya bertugas pun sudah pake loreng itu," kata TB Hasanuddin saat dihubungi, Selasa (7/10/2025).

Ia mengatakan, pengadaan seragam baru tersebut tidak akan menambah anggaran TNI.

"Menurut saya tidak ada masalah. Kan setiap tahun prajurit TNI dapat baju loreng itu dua setel setahun. Ya udah tinggal ganti warna. Harganya sama kan gak berobah," kata dia.

1. Pengadaan seragam baru TNI tak pernah dibahas khusus

Prajurit TNI di HUT ke-80 TNI di Monas, Minggu (5/10/2025) (IDN Times/Dini S)

TB Hasanuddin menambahkan, anggaran penambahan seragam baru TNI tidak pernah dibahas secara detail di rapat Komisi I DPR RI. Ia juga tidak mengetahui siapa vendor yang membuat seragam baru TNI.

Di sisi lain, sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK), DPR RI membahas angaran mitra kerjanya termasuk TNI secara keseluruhan. Komisi I DPR RI hanya mengetahui kebutuhan seragam TNI setiap tahuannya adalah dua setel.

"Nah soal pengadaan itu gelondongan saja. Sesuai dengan keputusan MK, DPR itu tidak berbicara satuan dua, satuan tiga, satuan satu saja anggarannya saja. Gelondongan," kata dia.

"Jadi kami tidak detail bajunya seperti apa semeter berapa, warnanya apa nggak gitu? Kami melihat bahwa kebutuhan TNI satu tahun dua seragam, dua baju PDL. Ya sudah dibeli dua baju PDL cuma warnanya berbeda. Jadi sebetulnya tidak ada penambahan anggaran," sambung purnawirawan TNI itu.

2. Cocok buat misi-misi operasi PBB

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin soroti kematian Prada Lucky (IDN Times/Amir Faisol)

TB Hasanuddin menilai, seragam baru TNI juga cocok digunakan untuk misi operasi PBB. Karena ia menilai, seragam lama TNI terlalu hijau untuk digunakan di misi-misi internasional.

Ia juga menambahkan, semua pakaian tempur disesuaikan dengan medan lapangan. Proses pembuatannya pun tidak dilakukan sembarangan, melainkan melalui hasil riset dan penelitian yang panjang.

"Mungkin yang sekarang ini bisa dipake untuk kepentingan misalnya operasi ke misi PBB. Di misi PBB baju kita yang lama terlalu hijau. Sekarang mungkin warnanya cocok bisa di dalam negeri maupun di misi misi PBB," kata Legislator PDI Perjuangan itu.

3. Alasan TNI ganti seragam baru

Presiden Prabowo Subianto (kanan) didampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (tengah) dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kiri) memeriksa pasukan pada Upacara HUT ke-80 TNI di kawasan Silang Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025). Peringatan HUT ke-80 TNI mengangkat tema besar TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Freddy Ardianzah membenarkan TNI bakal mengenakan seragam baru bertepatan dengan HUT ke-80 pada Minggu (5/10/2025). Kini motif seragam yang dipakai militer beralih ke sage green dan bukan lagi loreng malvinas.

Penggunaan seragam baru itu kali pertama ditunjukkan oleh Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita, dan Wakil Kepala Staf TNI AD, Letjen Muhammad Saleh di kantor Kemhan pada Rabu kemarin. Kemudian, sebagian dari para prajurit TNI juga sudah mengenakan PDL saat digelar gladi bersih HUT TNI pada Jumat kemarin.

"Jadi, sudah ada keputusan dari Bapak Panglima tentang penggunaan seragam dengan corak baru. Ini sage dengan warna sage green," ujar Freddy ketika dihubungi, Sabtu (4/10).

Ia mengatakan, alasan penggunaan motif baru seragam TNI karena menyesuaikan dengan vegetasi di Indonesia. Pemilihan motif itu, kata jenderal bintang dua tersebut juga melalui sejumlah kajian.

"Setelah melalui pengkajian terkait, baik fungsi, maupun secara nilai performance, fungsi sisi tempur, bagaimana warna menyesuaikan dengan vegetasi Indonesia, warnanya, kemudian bagaimana tingkat kenyamanan dalam penggunaan maka dipilih lah corak ini," kata dia.

Editorial Team