Deretan Alutsista Terbaru yang Ikut Ramaikan HUT ke-80 TNI

- Rudal Balistik R-Han 122 dengan kecepatan maksimum Mach 2,95 dan jangkauan hingga 32 km.
- Tank Harimau Medium hasil kolaborasi PT Pindad dan Kementerian Pertahanan untuk medan tropis Indonesia.
- Meriam Pertahanan Udara 35 mm Tipe 90 buatan Norinco, Tiongkok, dengan reaksi cepat hanya 6 detik.
Jakarta, IDN Times – Parade Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di kawasan Monumen Nasional (Monas), Minggu (5/10/2025), menjadi ajang unjuk kekuatan sekaligus kebanggaan atas kemajuan teknologi pertahanan negeri. Sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) terbaru tampil memukau di hadapan publik.
Pameran ini tidak hanya menampilkan armada tempur dari darat, laut, hingga udara, tetapi juga memperlihatkan sejumlah hasil inovasi anak bangsa di bidang pertahanan. Berikut deretan alutsista baru yang mencuri perhatian di perayaan HUT ke-80 TNI tahun ini:
1. Rudal, tank, hingga meriam

1. Rudal Balistik R-Han 122
Rudal buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) ini menjadi kebanggaan nasional. Dengan kecepatan maksimum Mach 2,95 atau sekitar 3.614 km/jam, R-Han 122 mampu menjangkau target hingga 32 kilometer. Sistem ini menjadi bagian penting dalam memperkuat daya gempur TNI di medan tempur.
2. Tank Harimau Medium
Kendaraan tempur hasil kolaborasi PT Pindad dan Kementerian Pertahanan ini dipersenjatai kanon 105 mm dan senapan mesin kaliber 7,62 mm. Desainnya dibuat khusus untuk kondisi tropis Indonesia, menjadikannya gesit di medan hutan dengan bobot lebih ringan dari tank tempur utama.
3. Meriam Pertahanan Udara 35 mm Tipe 90
Meriam antipesawat buatan Norinco, Tiongkok, ini memiliki reaksi cepat hanya 6 detik untuk menembak target udara. Dirancang menghadapi pesawat berkecepatan tinggi, helikopter, hingga rudal jelajah, sistem ini juga mudah dipindahkan dalam waktu kurang dari dua menit.
2. Kapal fregat, kapal selam tanpa awak, hingga kapal induk

4. KRI Belati-622
Kapal cepat rudal (KCR) sepanjang 60 meter ini merupakan produk dalam negeri berteknologi hybrid. Kapal tersebut memperkuat armada TNI AL dengan kemampuan serang cepat di laut lepas.
5. Kapal Fregat Merah Putih
Kapal fregat canggih ini menjadi simbol kemandirian industri pertahanan Indonesia. Dengan panjang 140 meter dan kecepatan 28 knot, fregat ini mampu beroperasi di empat matra: laut-ke-laut, laut-ke-udara, anti-kapal selam, dan perang elektronik.
6. Kapal Fregat TCG Istanbul (Turki)
Kapal fregat buatan Turki ini dilengkapi sistem canggih seperti rudal ATMACA, radar AESA Cenk-S, dan sistem manajemen tempur ADVENT. Kapal sepanjang 113 meter ini dirancang untuk peperangan laut dan pengawasan jarak jauh.
7. Kapal Induk Giuseppe Garibaldi
Kapal induk pertama Italia ini mampu mengoperasikan pesawat STOVL (Short Take-Off and Vertical Landing). Dengan fungsi modular, kapal ini dapat menjalankan misi udara, amfibi, hingga bantuan kemanusiaan dalam berbagai operasi multinasional.
8. Kapal Cepat Rudal (KCR) 70 Meter
Dibangun di Turki, kapal ini mampu melaju lebih dari 40 knot dan membawa 43 personel. Desainnya fleksibel untuk berbagai operasi, mulai dari pengintaian, peperangan permukaan, hingga pertahanan udara.
9. KRI OPV 90M
Kapal patroli ini siap menjaga seluruh perairan Indonesia. Ditenagai sistem monohull dengan kecepatan 28 knot, OPV 90M dirancang untuk operasi patroli jarak jauh dengan stabilitas tinggi.
10. KRI Prabu Siliwangi (321)
Kapal ini dilengkapi meriam 127 mm, sistem senjata 25 mm, torpedo antikapal selam, hingga rudal elektronik. Kombinasi persenjataan ini menjadikannya kapal kombatan andalan TNI AL.
11. Kapal selam tanpa awak KSOT-008
Kapal selam produksi dalam negeri melalui perusahaan BUMN, PT PAL ini diarak menggunakan kendaraan militer TNI Angkatan Laut dalam parade militer. Kapal selam ini berbobot 37,28 ton dengan panjang keseluruhan 15 meter, lebar 2,2 meter, dan draft 1,85 meter. Berdasarkan keterangan yang dijelaskan dalam defile HUT TNI ke-80, kapal selam KSOT-008 bisa beroperasi di bawah permukaan air selama 72 jam. Saat dikendalikan di bawah laut, kapal selam KSOT-008 mampu beroperasi dengan kecepatan maksimum mencapai 20 knot.
Kemampuan lainnya, kapal selam tanpa awak KSOT-008 ini bisa dikendalikan dari jarak jauh mencapai lebih dari 320 kilometer atau tepatnya 200 mil. Kapal selam tersebut juga dibekali enam rudal torpedo Black Shark, sistem navigasi berteknologi tinggi, serta dioperasikan melalui Mobile Command Center.
3. Pesawat tempur hingga drone

12. Pesawat Tempur Rafale
Pesawat tempur multiperan asal Prancis ini dibekali berbagai senjata untuk misi udara, serangan laut, hingga pencegahan nuklir. Dassault Rafale dikenal dengan kemampuan “omnirole” yang membuatnya fleksibel di berbagai medan tempur.
13. Drone UCAF Anka
Drone ini memiliki bentang sayap 16 meter dan mampu membawa muatan hingga 300 kilogram. Dengan bobot maksimum 1.300 kilogram, drone Elang Hitam siap menjalankan misi pengintaian maupun serangan.
14. Pesawat T-50 Golden Eagle
Jet latih supersonik hasil kerja sama Korea Aerospace Industries dan Lockheed Martin ini berfungsi sebagai pesawat latih lanjut sekaligus tempur ringan. TNI AU menggunakan T-50 untuk melatih pilot muda menuju pesawat tempur generasi baru.