Alasan TNI Ganti Motif Seragam Dinas: Sesuai Warna Vegetasi Indonesia

- Corak seragam baru pola digital yang lebih kecil dari loreng MalvinasFreddy mengatakan, corak di pakaian dinas lapangan (PDL) berbeda. TNI, kata dia, menggunakan motif pola digital yang berukuran lebih kecil dibandingkan loreng malvinas. "Itu (seragam baru) akan memberikan rasa kebanggaan kepada prajurit.
- Perubahan seragam sudah tertuang di keputusan Panglima TNIWakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita mengatakan, keputusan Panglima TNI soal perubahan PDL sudah dirilis pada 27 September 2025 lalu."Sebetulnya sudah dimulai (pemakaian PDL). Semua matra akan menggunakannya,"
Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Freddy Ardianzah membenarkan TNI bakal mengenakan seragam baru bertepatan dengan HUT ke-80 pada Minggu (5/10/2025). Kini motif seragam yang dipakai militer beralih ke sage green dan bukan lagi loreng malvinas.
Penggunaan seragam baru itu kali pertama ditunjukkan oleh Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita, dan Wakil Kepala Staf TNI AD, Letjen Muhammad Saleh di kantor Kemhan pada Rabu kemarin. Kemudian, sebagian dari para prajurit TNI juga sudah mengenakan pakaian dinas lapangan (PDL) saat digelar gladi bersih HUT TNI pada Jumat kemarin.
"Jadi, sudah ada keputusan dari Bapak Panglima tentang penggunaan seragam dengan corak baru. Ini sage dengan warna sage green," ujar Freddy ketika dihubungi, Sabtu (4/10/2025).
Ia mengatakan, alasan di balik penggunaan motif baru seragam TNI karena menyesuaikan dengan vegetasi di Indonesia. Pemilihan motif itu, kata jenderal bintang dua tersebut juga melalui sejumlah kajian.
"Setelah melalui pengkajian terkait, baik fungsi, maupun secara nilai performance, fungsi sisi tempur, bagaimana warna menyesuaikan dengan vegetasi Indonesia, warnanya, kemudian bagaimana tingkat kenyamanan dalam penggunaan maka dipilih lah corak ini," kata dia.
Rencananya pada HUT ke-80 TNI pada Minggu besok, semua prajurit TNI akan mengenakan seragam tersebut.
1. Corak seragam baru pola digital yang lebih kecil dari loreng Malvinas

Freddy mengatakan, corak di pakaian dinas lapangan (PDL) berbeda. TNI, kata dia, menggunakan motif pola digital yang berukuran lebih kecil dibandingkan loreng malvinas.
"Itu (seragam baru) akan memberikan rasa kebanggaan kepada prajurit. Kemudian secara langsung akan meningkatkan militansi dalam setiap kegiatan yang diemban," kata perwira tinggi dari kesatuan marinir itu.
2. Perubahan seragam sudah tertuang di keputusan Panglima TNI

Sementara itu, Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita mengatakan, keputusan Panglima TNI soal perubahan PDL sudah dirilis pada 27 September 2025 lalu.
"Sebetulnya sudah dimulai (pemakaian PDL). Kalau gak salah Keppang-nya kemarin per tanggal 27 September. Semua matra akan menggunakannya," ujar Tandyo di kantor Kemhan pada 1 Oktober 2025.
Ia menambahkan, semua matra rencananya bakal menggunakan seragam baru tersebut.
3. HUT ke-80 TNI melibatkan 133 ribu prajurit

Freddy mengatakan, HUT TNI kali ini bakal dihelat lebih megah dan kolosal lantaran melibatkan 133 ribu prajurit. Selain itu, jumlah alutsista yang dilibatkan mencapai 1.047.
"Rencananya kami akan melibatkan 133 ribu prajurit TNI dan pendukung. Jadi, jauh lebih besar dibandingkan HUT ke-79. Ketika itu jumlah prajurit yang dilibatkan hanya 100 ribu. Alutsista yang tergelar dalam demonstrasi kurang lebih 1.047 (unit)," ujar Freddy di Silang Monas, Jumat (4/10).
Ratusan ribu individu yang terlibat dalam HUT ke-80 TNI tidak hanya prajurit militer, tetapi juga ada siswa SMK, veteran, komunitas hingga ormas Barisan Ansor Serbaguna. Jenderal bintang dua itu berharap, cuaca pada Minggu (5/10) cerah dan mendukung perhelatan puncak HUT ke-80 TNI. Selain itu, prajurit dari tiga matra dan komponen pendukung bisa unjuk keterampilan dan kemampuan personel serta alutsista.
Acara HUT ke-80 TNI akan diwarnai dengan atraksi alutsista dari ketiga matra, unjuk kemampuan prajurit, hingga defile prajurit serta alutsista.