Jakarta, IDN Times - Hujan berintensitas tinggi selama 1-2 Oktober 2021 memicu banjir di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Hujan deras mengakibatkan debit air Sungai Kapuas meluap hingga menggenangi wilayah permukiman.
Bahkan, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih terjadi di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu pada Sabtu pagi sekitar pukul 08.26 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu melaporkan banjir terjadi pada Sabtu pukul 04.00 waktu setempat. Genangan air berkisar kurang lebih 50 cm di dua desa Kecamatan Putusibau Utara, yaitu Desa Tanjung Lasa dan Desa Mendalam. Hujan yang masih mengguyur wilayah tersebut berpotensi memicu peningkatan tinggi muka air.
Menyikapi kondisi tersebut, BPBD bersiaga dan berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan maupun desa, guna mengantisipasi dampak yang lebih buruk. BPBD juga meninjau langsung ke lokasi terdampak banjir, serta pendataan kerugian material dan warga terdampak.
"Adapun BPBD bersama perangkat daerah setempat menggunakan perahu dalam mendukung mobilisasi bantuan logistik dan upaya lain penanganan banjir di dua desa terdampak," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis, Minggu (3/10/2021).
BPBD mengidentifikasi kebutuhan mendesak saat ini yaitu perahu karet dan jas hujan, guna mengoptimalkan kinerja tim di lapangan dalam mendistribusikan bantuan, serta kesiapsiagaan langkah evakuasi apabila dibutuhkan sewaktu-waktu.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini potensi hujan dengan intensitas sedang hingga deras disertai petir atau kilat dan angin kencang berdurasi singkat pada wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Ketapang, Kayong Utara dan Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat pada Minggu (3/10/2021) dan Senin (4/10/2021).
"Kajian inaRISK menunjukkan Kabupaten Kapuas Hulu memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 25 kecamatan," kata Abdul Muhari.
Merespons hal tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan perangkat daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi dengan memantau prakiraan cuaca pada laman BMKG, dan memperhatikan peningkatan tinggi muka air jika hujan mengguyur wilayah setempat dalam jangka waktu yang cukup lama.
Langkah-langkah kesiapsiagaan yang dapat dilakukan pada kondisi darurat banjir antara lain, masyarakat diimbau menempatkan parabot rumah di tempat yang aman dari banjir dan waspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan dan tempat-tempat yang tergenang air.
"Selain itu, matikan jaringan listrik dan jangan menyentuh peralatan yang bermuatan listrik saat berada di tengah banjir, ikuti instruksi pihak berwenang dalam melakukan evakuasi ke tempat yang lebih tinggi dan aman dengan mempersiapkan kebutuhan keluarga seperti obat-obatan, pakaian dan kebutuhan lain, khususnya di tengah pandemi COVID-19," kata Abdul Muhari.