Dugaan Pelecehan Finalis Miss Universe, Polisi: Korban Masih Trauma

11 Agu 2023, 15:53 WIB

Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi. (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times - Polisi segera menjadwalkan pemeriksaan finalis Miss Universe Indonesia 2023 yang diduga menjadi korban kekerasan seksual setelah difoto tanpa busana.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi menyatakan sejumlah korban masih trauma. Oleh karena itu, pemeriksaan masih menunggu kesiapan para korban.

“kita lihat kesiapan daripada korban-korbannya. Menurut keterangan daripada pelapor sebagai lawyer-nya, (korban) masih dalam keadaan trauma,” kata Hengki Haryadi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (11/8/2023).

1. Korban akan didampingi psikolog

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi. Dia memintar interpol keluarkan red notice untuk Miss Huang cs, pelaku sindikat TPPO jual ginjal di Kamboja. (IDN Times/Amir Faisol)

Mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat itu mengatakan pihaknya akan memberikan pendampingan psikologis kepada korban. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan KemenPPPA.

“Sesegera mungkin kita akan ungkap kasus ini dan siapapun yang terlibat tentu saja akan kita ungkap,” kata dia.

2. Dorong finalis lain untuk berani melapor

Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam Talkshow Peran Perempuan dalam Peningkatan Potensi Ekonomi Daerah, Rabu (20/7/2022). (dok. Humas KemenPPPA)

Sementara itu, KemenPPPA sudah menerima audiensi dari empat finalis Miss Universe Indonesia yang diduga menjadi korban kekerasan seksual setelah difoto tanpa busana.

Menteri Bintang Puspayoga mengapresiasi keberanian para korban melaporkan kasus ini ke Polisi dan membukanya pada publik.

KemenPPPA siap mengawal proses hukum yang sedang berlangsung dan memastikan para korban mendapatkan hak perlindungan. Bintang juga mendorong para korban untuk membuka kasus ini kepada publik.

“Saya mendorong finalis Miss Universe Indonesia yang belum berani melapor untuk tidak takut melapor,” kata dia.

“Kemen PPPA sesuai tupoksi siap menghadirkan saksi ahli pidana jika diperlukan dan kami akan memastikan para korban mendapatkan perlindungan,” sambungnya.

3. Menteri Bintang minta Kapolri usut tuntas kasus ini

Menteri PPPA, Bintang Puspayoga menandatangani nota kesepahaman bersama Kepala BNPT, Boy Rafli Amar di Kantor BNPT Jakarta, Selasa (19/4/2022). (dok. KemenPPPA)

Bintang juga telah meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan atensi serius terhadap kasus ini. KementerianPPPA mengapresiasi Polda Metro Jaya yang telah menerima laporan para korban.

"Saya sudah mengkomunikasikan hal ini dengan Bapak Kapolri dan saya sampaikan agar kasus ini bisa dikawal hingga tuntas,” tuturnya.

“Kami mengapresiasi pihak Polda Metro Jaya yang sudah menanggapi laporan para korban dan tentu kita hormati proses hukum yang sedang berlangsung,” sambungnya.