Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
8A6BADFF-C688-46DC-8FD9-F6DA39A71E37.jpeg
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin penanaman jagung serentak kuartal IV Polri dalam rangka mendukung swasembada pangan di Desa Bantar Panjang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (8/10/2025). (Dok. Humas Polri)

Intinya sih...

  • Polri mendukung program ketahanan pangan dengan inovasi

  • Merekrut ratusan bintara khusus pertanian dan bekerjasama dengan universitas untuk menghasilkan pupuk organik

  • Program Polrian, pembudidayaan kelinci, teknologi Solar Water Pump, dan Watergen turut dimanfaatkan oleh Polri

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memastikan, Polri mendukung program ketahanan pangan yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Sigit mengatakan, Polri telah melakukan berbagai inovasi guna mendukung program ini.

Salah satu inovasi Polri yakni pemanfaatan bibit unggul hibrida P27 dan pupuk tekno MIGO Presisi Bhayangkara. Kedua hal ini diklaim bisa meningkatkan hasil panen.

“Guna mendukung program ketahanan pangan, beberapa waktu yang lalu kami telah melakukan berbagai inovasi, salah satunya pemanfaatan bibit unggul Hibrida P27 dan pupuk Tekno MIGO Presisi Bhayangkara, guna meningkatkan hasil panen dari 4 ton per hektare menjadi 9 sampai dengan 14 ton per hektare,” kata Sigit dalam paparannya di Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV, Tangerang, Banten, Rabu (8/10/2025).

1. Merekrut ratusan bintara khusus pertanian

Polri menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) bersamaan dengan penanaman jagung serentak kuartal IV Polri dalam rangka mendukung swasembada pangan di Desa Bantar Panjang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (8/10/2025). (Dok. Humas Polri)

Dia juga mengatakan, ratusan bintara khusus pertanian telah direkrut. Mereka diharapkan bisa mengoptimalkan pengolahan dan hasil produksi.

“Termasuk merekrut 333 orang bintara kompetensi khusus pertanian, untuk mengoptimalkan pengolahan dan hasil produksi,” katanya.

Selain itu, Polri bekerja sama dengan berbagai universitas, salah satunya Universitas Sriwijaya untuk mengolah tanaman eceng gondok menjadi pupuk organik.

Pupuk ini kata Sigit, memiliki kandungan unsur hara yang sangat baik, serta bernilai ekonomis tinggi, dengan biaya produksi untuk 1 hektare lahan sebesar Rp773.000, atau 86 persen lebih hemat dibandingkan penggunaan pupuk kimia yang mencapai Rp5,9 juta per hektare.

2. Polisi Peduli Pengangguran Polda Banten

Polri menggelar penanaman jagung serentak kuartal IV Polri dalam rangka mendukung swasembada pangan di Desa Bantar Panjang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (8/10/2025). (Dok. Humas Polri)

Inovasi selanjutnya adalah program Polrian atau Polisi Peduli Pengangguran Polda Banten. Dalam program ini, sampah organik seperti sisa sayuran dan buah, daun kering, hingga limbah dapur agar menghasilkan eco-enzyme maupun pupuk kompos.

“Selain itu, kami juga melakukan pembudidayaan kelinci di Provinsi Bangka Belitung, dimana kotoran kelinci tersebut kami manfaatkan sebagai pupuk organik,” ungkapnya.

Kemudian, dalam upaya meningkatkan kesuburan tanah, Polri bersama Universitas Lambung Mangkurat telah mengolah lahan basah dengan tingkat keasaman pH di bawah lima, menjadi lahan produktif dengan memanfaatkan batu asal Korea.

Inovasi ini mampu menetralisir keasaman serta meningkatkan pH tanah, sehingga pada lahan basah seluas lima hektar di Kalsel telah dilakukan empat kali panen dengan rata-rata produksi mencapai delapan ton per hektar.

“Untuk mendukung produktivitas lahan, Polri juga memanfaatkan teknologi Solar Water Pump, yang menggunakan panel surya berkapasitas 5.680 watt untuk menggerakkan pompa air. Teknologi ini mendukung sistem irigasi pertanian secara efisien dan ramah lingkungan,” ungkapnya.

3. Polri turut memanfaatkan teknologi Watergen

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin penanaman jagung serentak kuartal IV Polri dalam rangka mendukung swasembada pangan di Desa Bantar Panjang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (8/10/2025). (Dok. Humas Polri)

Polri turut memanfaatkan teknologi Watergen yang mampu menghasilkan 100 sampai dengan 350 liter air bersih per hari dari kelembapan udara. Teknologi ini, katanya, memberikan solusi bagi daerah pertanian kering, sehingga ketersediaan air dapat tetap terjaga untuk menunjang produktivitas.

“Sebagai pelengkap dari seluruh rangkaian dukungan dari hulu hingga hilir, kami laporkan kepada Bapak Wakil Presiden bahwa pembangunan 18 unit gudang ketahanan pangan Polri di 12 provinsi dengan kapasitas total 18.000 ton, yang sebelumnya dilakukan groundbreaking di Bengkayang oleh Bapak Presiden RI pada tanggal 5 Juni 2025 telah selesai 100 persen. Sebagai langkah awal, gudang di Provinsi Jawa Barat akan diisi 100 ton jagung hasil panen, yang juga diikuti oleh gudang Polri lainnya,” ujar dia.

Editorial Team