2.070 PPKS Kena Jaring Dinsos DKI, Paling Banyak dari Jakarta Barat

Sudinsos Jakarta Barat jaring 513 orang PPKS

Jakarta, IDN Times - Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta menjaring 2.070 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) selama periode Januari hingga April 2024 untuk  menciptakan iklim yang aman dan nyaman di Ibu Kota. 

"Hasil penjangkauan dan penghalauan PPKS jalanan di 2024 melibatkan lima suku dinas dan dinas mencapai 2.070 orang," kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Premi Lasari saat dihubungi di Jakarta, dilansir ANTARA, Minggu (26/5/2024).
 
Premi menyebut PPKS yang diamankan dari Dinas Sosial DKI Jakarta sendiri berjumlah 425 orang, lalu dari Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Pusat 269 orang, Sudinsos Jakarta Utara 257 orang, Sudinsos Jakarta Barat 513 orang, Sudinsos Jakarta Selatan 275 orang, dan Sudinsos Jakarta Timur 331 orang.
 
PPKS tersebut terdiri atas gelandangan, remaja bermasalah, pengemis, anak jalanan, pemulung, asongan, tuna susila, waria, disabilitas mental, penyandang disabilitas, korban bencana, korban pengguna narkotika, psikotropika dan obat terlarang (napza), orang berkebutuhan khusus, lanjut usia terlantar, anak terlantar, hingga anak balita terlantar, dan lainnya.
 


 

 

1. Para PPKS yang terjangkau dirujuk ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya

2.070 PPKS Kena Jaring Dinsos DKI, Paling Banyak dari Jakarta BaratSalah seorang pengemis membawa anaknya di Jalan Raya Margonda, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Adapun upaya yang dilakukan Dinsos DKI Jakarta dalam menanggulangi PPKS, antara lain melakukan pembinaan berbasis lembaga kesejahteraan sosial di dalam panti sosial, yakni di 22 Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.
 
Para PPKS yang terjangkau dirujuk ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBI BD) 1 atau 2 terlebih dahulu sebagai panti penampungan awal.
 
"Setelah didata, kalau perlu  dirujuk ke panti. Dinas Sosial memiliki 20 panti rujukan lainnya mulai dari untuk permasalahan sosial anak, lansia, disabilitas, korban tindak kekerasan, hingga gelandangan dan pengemis," ujar Premi.

Baca Juga: Ibu Pengemis Viral Maksa Sedekah Dibawa ke RSJ 

2. Dinsos pulangkan PPKS yang masih punya keluarga ke kampung halamannya

2.070 PPKS Kena Jaring Dinsos DKI, Paling Banyak dari Jakarta BaratSatpol PP DKI Jakarta lakukan patroli cipta kondisi, 132 pelajar diamankan yang berkonvoi untuk cegah tawuran. (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Selain itu, Dinsos DKI Jakarta juga mengembalikan PPKS tersebut jika masih memiliki keluarga dan memenuhi syarat agar kembali ke jalanan. Lalu, Dinsos DKI juga menyatukan PPKS tersebut dengan keluarganya jika memang keluarganya sedang mencari bersangkutan biasanya dari kalangan lanjut usia dan  memiliki gangguan disabilitas.
 
"Dinas Sosial juga memulangkan PPKS kembali ke daerah asal apabila kondisinya terlantar serta tidak memiliki biaya dengan harus dilengkapi dengan surat keterangan dari kepolisian," ucap Premi.

Baca Juga: Usai Viral, Satpol PP Ciduk PPKS yang Tinggal di JLNT Mangrak

3. Enam bulan di panti sosial

2.070 PPKS Kena Jaring Dinsos DKI, Paling Banyak dari Jakarta BaratSatpol PP Kota Depok menertibkan PMKS yang berusaha melarikan diri saat dilakukan penertiban. (Dokumen Satpol PP Depok)

Adapun Dinas Sosial DKI Jakarta melakukan rehabilitasi terhadap PPKS yang terjaring razia Satpol PP selama enam bulan di panti sosial sebelum dikembalikan ke masyarakat.
 
Selama enam bulan direhabilitasi, Dinsos DKI memberikan pelatihan bekerja sama dengan Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) atau dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta.
 
Pelatihan tersebut disesuaikan dengan bakat masing-masing seperti pelatihan montir, pelatihan las, dan lain sebagainya, sehingga mereka nantinya memiliki keterampilan.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya