BMKG: 147 Gempa Susulan Terjadi di Lombok

Total 91 orang meninggal, 209 orang luka-luka.

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 147 gempa bumi susulan terjadi hingga pukul 11.00 WIB di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8).

"Hingga pukul 11.00 WIB, sudah tercatat 147 kali gempa susulan, dengan 13 kali gempa yang dirasakan," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Kantor BMKG, Jakarta, seperti dikutip Antara. 

1. BMKG terus pantau gempa susulan

BMKG: 147 Gempa Susulan Terjadi di LombokANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Rahmat menuturkan pihak BMKG akan terus memantau perkembangan kondisi Lombok dan sekitarnya dan peluruhan (perubahan spontan) kekuatan gempa bumi. 

"Dalam beberapa hari ke depan, kami akan terus memonitor terhadap gempa-gempa susulan. Biasanya dengan frekuensi dan kekuatan menurun," ujarnya. 

2. Hindari bangunan yang sudah rusak

BMKG: 147 Gempa Susulan Terjadi di LombokANTARA FOTO/Zabur Karuru

Gempa bumi yang berkekuatan 5,4 SR terjadi di lokasi 12 kilometer Barat Daya Lombok Utara hari ini pada pukul 07.28 WIB dan tidak berpotensi tsunami. 

BMKG mengimbau warga untuk tidak masuk ke dalam bangunan yang sudah rusak akibat gempa karena dikhawatirkan sewaktu-waktu mungkin dapat runtuh akibat gempa susulan.

"Kami mengimbau masyarakat tidak menempati kondisi rumah atau bangunan yang rusak," ujarnya. 

Baca Juga: Bergabungnya SBY Belum Tentu Menangkan Prabowo di Pilpres 2019

3. Semua korban jiwa adalah Warga Negara Indonesia

BMKG: 147 Gempa Susulan Terjadi di LombokANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Pada Minggu (5/8), gempa bumi berkekuatan 7 SR mengguncang Nusa Tenggara Barat pada pukul 18.46 WIB. Pusat gempa berada di darat 18 kilometer (km) di Barat Laut Lombok Timur.  

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, seluruh korban meninggal dunia adalah Warga Negara Indonesia.

“Total 91 orang meninggal, 209 orang luka-luka, ribuan rumah rusak, ribuan warga mengungsi. Korban meninggal karena tertimpa bangunan yang roboh, ada yang lari terus jatuh sampe stroke akhirnya meninggal. Dari 91 semua Warga Negara Indonesia, sampai saat ini kami belum mendapatkan adanya korban Warga Negara Asing yang ada di Bali atau NTB,” ujar Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8).

Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Ribuan warga mengungsi ke tempat yang aman. Daerah yang terparah adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, dan Kota Mataram.

BMKG juga mencatat gempa-gempa susulan setelahnya, di antaranya gempa bumi berkekuatan 5,6 SR yang terjadi pada pukul 19.49 WIB di Minggu (5/8) dan berlokasi di darat 15 kilometer (km) Barat Laut Lombok Utara. 

Kemudian, gempa berkekuatan 5,1 SR mengguncang pada pukul 23.49 WIB di Minggu (5/8) yang berpusat di darat 21 km Barat Laut Lombok Utara. 

Baca Juga: Soal Pidato Jokowi yang Ajak Berantem, Ini Respons Gerindra-Demokrat

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya