Pascaletusan Gunung Agung, Bandara Ngurah Rai Tetap Beroperasi

Tidak ada pembatalan jadwal, baik dari dan menuju Bali.

Jakarta, IDN Times - Gunung Agung di Karangasem, Bali, meletus pada Senin malam (2/7), pukul 21.04 WITA. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat terjadinya erupsi Gunung Agung dengan tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter yang disertai lontaran batu pijar sejauh dua kilometer. 

Meski begitu, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, hingga saat ini masih beroperasi normal pascaerupsi strombolian Gunung Agung.

"Aktivitas penerbangan di bandara masih aman karena abu vulkanik mengarah ke barat," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim di Denpasar, Bali, seperti dilansir Kantor Berita Antara, Selasa (3/7).

1. Tidak ada pembatalan jadwal penerbangan 

Pascaletusan Gunung Agung, Bandara Ngurah Rai Tetap BeroperasiInstagram @ngurahraiairport

Kabid Humas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim menjelaskan hingga saat ini tidak ada pembatalan jadwal penerbangan baik yang akan berangkat atau tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Pihak bandara bersama otoritas penerbangan terkait akan terus memantau kondisi terkini mengenai pergerakan abu vulkanik secara berkala. Diketahui, Bandara Ngurah Rai berada di selatan Gunung Agung atau berjarak sekitar 75 kilometer.

2. Gunung Agung keluarkan suara ledakan keras  

Pascaletusan Gunung Agung, Bandara Ngurah Rai Tetap BeroperasiANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Satelit Himawari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menunjukkan bahwa sebaran abu vulkanik saat erupsi Senin malam, dominan mengarah ke barat.

Sebelumnya sejak Senin pagi hingga sore hari, Gunung Agung mengalami beberapa kali erupsi kecil dengan tinggi abu vulkanik sekitar 1.000 meter hingga 2.000 meter.

Gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu kemudian mengalami erupsi dengan suara ledakan keras disertai dengan lontaran lava pijar atau erupsi strombolian. Lontaran lava pijar itu kemudian menyebabkan sebagian area hutan di sekitar kawah terbakar.

3. Masih berstatus siaga 

Pascaletusan Gunung Agung, Bandara Ngurah Rai Tetap BeroperasiANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Pusat Vulkanologi, Meteorologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan, letusan tersebut menyebabkan kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak serta melontarkan lava pijar yang keluar dari kawah mencapai jarak 2 kilometer.

Kolom abu yang keluar menurut PVMBG teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Letusan tersbut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi sekitar 7 menit 21 detik.

Gunung Agung saat ini masih berada pada status level III atau siaga sehingga masyarakat diminta agar tidak melakukan aktivitas di zona perkiraan bahaya dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung.

4. Bahaya aliran lahar 

Pascaletusan Gunung Agung, Bandara Ngurah Rai Tetap BeroperasiANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu dari Gunung Agung juga diminta waspada atas potensi ancaman bahaya berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material letusan masih terpapar di area puncak. 

Sebab, area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya