Tingkatkan Ekspor, Kementan Kenalkan Produk Pangan Lokal ke Denmark

Demi tercapainya target lumbung pangan dunia pada 2045.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) memperkenalkan pangan lokal Indonesia ke Denmark dalam acara World Food Summit (WFS) yang diselenggarakan pada 29 - 31 Agustus 2018.  

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan, jika terus giat menghasilkan beragam pangan organik, Indonesia dipercaya dapat semakin meningkatkan ekspor pertaniannya ke Denmark. Apalagi Indonesia sudah menargetkan untuk menjadi lumbung pangan dunia pada 2045. 

1. Kembangkan food industry dan food healthy

Tingkatkan Ekspor, Kementan Kenalkan Produk Pangan Lokal ke Denmark(Kementan perkenalkan pangan lokal ke Denmark) Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian

Agung mengatakan, dalam forum yang dihadiri oleh lebih dari 50 negara tersebut, pembahasan sudah mengarah ke food industry dan food healthy. Indonesia sendiri, lanjutnya, sudah berkomitmen mengembangkan food industry dan food healthy seraya meningkatkan produksi pangan.  

“Ini perlu dilakukan sehingga target Indonesia untuk menjadi World Food Basket (Lumbung Pangan Dunia) di tahun 2045 nanti bisa tercapai,” ujarnya saat menghadiri undangan Duta Besar RI untuk Denmark di kantor Dubes RI di Copenhagen, Denmark dalam keterangan yang diterima IDN Times, Minggu (2/9). 

Sebagai bagian dari target lumbung pangan tersebut, Indonesia menargetkan tahun depan swasembada gula konsumsi, pada 2020 fokus pada bawang putih dan kedelai, pada 2024 gula industri, dan 2026 daging sapi. 

2. Upaya membuka peluang pasar produk pangan Indonesia

Tingkatkan Ekspor, Kementan Kenalkan Produk Pangan Lokal ke Denmark(Produksi padi nasional saat kemarau) ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar RI untuk Denmark, Muhammad Ibnu Said meminta produk-produk pangan yang sudah dihasilkan dapat dipajang di Kedubes sebagai upaya memperkenalkan produk pangan Indonesia ke Denmark. Agung merespons positif permintaan tersebut.  
“Saya kira ini bagus, nanti akan segera kami kirim produk pertanian dari Indonesia. Dan tentunya ini juga bisa membuka peluang pasar bagi produk pangan kita," tuturnya.  

Agung berharap, pertemuan dengan Kedutaan Besar RI untuk Denmark bisa dijadikan sebagai batu loncatan untuk mengenalkan pangan Indonesia ke Denmark, dan sekaligus meningkatkan peluang kerja sama pangan kedepan, termasuk untuk mempelajari sistem food processing Denmark yang sudah maju. Sebanyak 90 persen produk pangan Denmark saat ini sudah dalam bentuk olahan. 

3. Indonesia menuju food manufacture untuk tingkatkan nilai produk pangan lokal

Tingkatkan Ekspor, Kementan Kenalkan Produk Pangan Lokal ke Denmark(Buruh tani jagung di Jawa Timur) ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Dalam kesempatan tersebut, Ibnu Said menyampaikan bahwa untuk meningkatkan potensi agribisnis pangan nasional, Indonesia memang perlu berkembang dari food production menuju food manufacture. Langkah ini perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah produk pangan lokal.  

“Di Denmark pendapatan domestik sebagian besar dihasilkan dari service, hanya 1 persen dari sektor pangan dan itupun fokus pada dairy product dengan konsep pertanian organik,” ungkap Ibnu. 

Ibnu menambahkan bahwa saat ini isu pangan sudah menjadi isu internasional. Karena itu, pengelolaan pangan nasional perlu mengacu pada Sustainable Development Goals (SDG). “Apapun program saat ini harus selaras dengan SDG dan dilakukan secara partnership," ujar Ibnu. 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya