Waspada! Ada Potensi Tsunami Akibat Longsor Bawah Laut di Pulau Seram

Masyarakat diimbau segera jauhi pantai menuju tempat tinggi

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut  ada potensi gempa susulan dan tsunami akibat longsor ke atau di bawah laut Pulau Seram Maluku.

Longsor bawah laut tersebut merupakan dampak dari gempa bermagnitudo 6,1 yang melanda Pulau Seram pada Rabu (16/6/2021) pukul 11.43.08 WIB. Gempa terjadi di 3.39 Lintang Selatan (LS), 129.56 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer.

 

1. Masyarakat diimbau segera menjauhi pantai

Waspada! Ada Potensi Tsunami Akibat Longsor Bawah Laut di Pulau SeramFoto udara pantai Tanjung An di kawasan pantai selatan Lombok di Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (11/7/2019). Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mataram Agus Riyanto mengatakan dari hasil simulasi dan pemodelan tsunami (Tsunami Modeling) yang dilakukan di wilayah selatan Lombok menyimpan gempa megathrust berkekuatan 8,5 magnitudo dan gelombang tsunami hingga lima kilometer dengan ketinggian mencapai 20 meter (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

BMKG mengimbau masyarakat di sepanjang pantai Japutih sampai pantai Apiahu Pulau Seram Maluku untuk menjauhi pantai mewaspadai tsunami akibat longsor ke atau di bawah laut Pulau Seram Maluku.

"BMKG mengingatkan warga agar segera menjauhi pantai menuju tempat tinggi," demikian keterangan yang disampaikan BMKG, dikutip dari ANTARA.

2. Gempa magnitudo 6,1 mengguncang Seram

Waspada! Ada Potensi Tsunami Akibat Longsor Bawah Laut di Pulau SeramIlustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

Gempa bumi dengan magnitudo 6,1 mengguncang Seram, Provinsi Maluku pada Rabu (16/6/2021) pukul 11.43.08 WIB. Sebelumnya, BMKG menyebut gempa tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan informasi BMKG posisi gempa berada di 3.39 Lintang Lintang Selatan (LS), 129.56 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer.

3. Heboh gempa dan tsunami, BMKG jelaskan perbedaan potensi dan prediksi

Waspada! Ada Potensi Tsunami Akibat Longsor Bawah Laut di Pulau SeramIlustrasi Gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Publik sempat dihebohkan oleh pemberitaan di media sosial yang menyebutkan adanya potensi gempa dan tsunami besar di wilayah Indonesia. Kehebohan tersebut membuat Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, terpaksa 'turun gunung'. 

"Entah sampai kapan kawan-kawan ini bisa paham arti kata prediksi dan potensi," demikian cuit akun Daryono @DaryonoBMKG pada Minggu (13/6/2021).

Dalam cuitan tersebut Daryono juga menyertakan tangkapan layar salah satu berita di media sosial yang menyinggung soal gempa dan tsunami.

Tak hanya melalui Twitter, Daryono juga mengunggah keluhannya terkait ketidaktahuan masyarakat akan potensi dan prediksi di akun Instagramnya. Ia juga sekaligus menjelaskan bahwa belum ada yang bisa memprediksi gempa.

"Tidak tahu, pura-pura tidak tahu, atau tidak mau tahu ya, kalau hingga saat ini belum ada satupun makhluk di bumi yang mampu memprediksi gempa," tulis Daryono dalam unggahan akun Instagramnya @daryonobmkg.

Daryono mengajak masyarakat untuk memahami perbedaan antara potensi dan prediksi. Karena sangat disayangkan jika kata potensi diartikan sebagai sebuah prediksi.

"Mari kita pahami dua kata ini," cuit Daryono melalui akun twitternya.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya