Kepala BPPSDMP: Bangun Pertanian Harus Diawali Pembangunan Kualitas SDM

Penyuluh merupakan garda terdepan dalam pertanian

Indramayu, IDN Times - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menekankan bahwa membangun pertanian harus diawali dengan pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM). Ia juga mengatakan bahwa penyuluh merupakan garda terdepan dalam pertanian.

“Penyuluh harus memegang peran penting. Penyuluh harus mampu menanggulangi kekeringan dan kebanjiran, termasuk juga meningkatkan peluang untuk meningkatkan produktivitas. Di sekitar kita ada sisa tanaman, ada pupuk kandang, kumpulkan lalu tumbuk, bikin kompos. Aduk kembalikan ke lahan untuk meningkatkan produktivitas. Apalagi dikombinasikan pupuk kimia dan pupuk hayati. Penyuluh punya peran di balik semua itu,” ujarnya saat melakukan kunjungan kerja ke BPP Kostratani Lelea, Indramayu, Selasa (25/8). 

1. Pertanian akan berhasil jika semangat para petani didukung penyuluh yang semangat

Kepala BPPSDMP: Bangun Pertanian Harus Diawali Pembangunan Kualitas SDMIDN Times/Kementan

Dedi juga menambahkan, penyuluh harus mampu mengidentifikasi apa yang membuat produksi menjadi berkurang dan harus tahu bagaimana menanggulanginya. Penyuluh juga harus tahu apa yang membuat produksi meningkat dan harus terus ditingkatkan. 

“Modal utama kita adalah semangat. Oleh karena itu, kita juga mengajak anak-anak muda, anak-anak milenial untuk terjun ke pertanian karena semangatnya melimpah. Dengan semangat, pertanian akan sukses. Meski ada kekurangan, tapi dengan semangat para petani yang di-support penyuluh yang semangat, pertanian akan berhasil. Semangat itu kemauan, harus ditingkatkan untuk meningkatkan pertanian,” katanya.

2. BPP Lelea akan dijadikan contoh untuk membangun BPP di Indramayu dan di seluruh Jabar

Kepala BPPSDMP: Bangun Pertanian Harus Diawali Pembangunan Kualitas SDMIDN Times/Kementan

Dedi pun mengutarakan bahwa SDM berkualitas sangat penting untuk mendukung gerakan Kostratani. SDM pertanian itu terdiri atas petani, penyuluh, kelompok tani (poktan), dan gabungan kelompok tani (gapoktan). 

“Semua harus ditingkatkan kemampuan dan pengetahuannya. Sebab percuma punya persenjataan canggih dan hebat dengan peluru yang mematikan kalau tidak ada penembaknya. Oleh karena itu, yang paling penting adalah penembaknya, yaitu SDM-nya,” jelasnya.

Dalam kunjungan kerjanya, Dedi menegaskan jika BPP Lelea akan dijadikan model. Contoh teladan untuk membangun BPP di Indramayu dan juga BPP di seluruh Jawa Barat. 

“Saya dengar BPP Lelea sebagai sentra korporasi, berarti sudah hebat, saya yakin BPP Lelea bisa menjadi teladan buat seluruh BPP di Tanah Air,” tegasnya.

3. Kostratani berfungsi sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian

Kepala BPPSDMP: Bangun Pertanian Harus Diawali Pembangunan Kualitas SDMANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan Kementerian Pertanian akan mengawal terus pembangunan pertanian di Tanah Air.

“Kita memiliki Kostratani yang akan terus mengawal program-program utama Kementerian Pertanian. Kostratani juga berfungsi sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian yang di dalamnya menjadi pusat data dan informasi. Dalam urusan ini, peran penyuluh di BPP sangat penting. Oleh karena itu, kita berharap kemampuan dan pengetahuan penyuluh turut ditingkatkan,” pungkasnya.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya