Hutan Desa Nanga Lauk di Kalimantan Jadi Sumber Kehidupan

Hutan Desa Nanga Lauk dukung kehidupan 700 penduduk

Jakarta, IDN Times - Program Hutan Desa Nanga Lauk yang berada di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, terdiri atas Hutan Desa dan Hutan Produksi Terbatas. Hutan Desa mencakup total 1.430 hektare, termasuk hutan rawa gambut, tanah rawa, dan danau.

Sementara itu, Hutan Produksi Terbatas mencakup hutan rawa gambut seluas 9.169 hektare dan kawasan hutan yang berdekatan dengan aliran sungai dan danau. Hutan Desa dan Hutan Produksi Terbatas di Desa Nanga Lauk mendukung kehidupan sekitar 700 penduduk di 197 rumah tangga.

Maka dari itu, perusahaan Cargill menegaskan komitmen terhadap produksi minyak sawit berkelanjutan melalui dukungan pendanaan sebesar Rp49 miliar (US$3,5 juta) untuk program konservasi hutan di Desa Nanga Lauk, Kalimantan Barat, selama 25 tahun ke depan.

Dana tersebut akan dikelola melalui Mekanisme Konservasi Komoditas Berkelanjutan atau Sustainable Commodities Conservation Mechanism (SCCM) bersama dengan Lestari Capital dan mitra implementasinya, yakni People Resources and Conservation Foundation (PRCF) Indonesia.

"Melalui kemitraan dengan Lestari Capital, kami mengembangkan Sustainable Commodities Conservation Mechanism (SCCM) untuk mendukung dan melaksanakan program jangka panjang dengan aman dan baik yang sekaligus memperkukuh komitmen kami terhadap pelestarian hutan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat," ujar CEO Cargill Tropical Calm, Richard Low, dalam acara penandatanganan MoU antara Cargill dan Lestari Capital terkait program konservasi hutan di Desa Nanga Lauk, Rabu (4/12). 

1. Program Hutan Desa Nanga Lauk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan melindungi keanekaragaman hayati

Hutan Desa Nanga Lauk di Kalimantan Jadi Sumber KehidupanIDN Times/Marwan F

Richard menambahkan, SCCM merupakan mekanisme konservasi yang pertama di industri kelapa sawit dan program Hutan Desa Nanga Lauk salah satu contoh bagi Cargill mengimplementasikan komitmen keberlanjutan dan ketaatan terhadap sertifikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas, serta melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat.

Sementara itu, Kasubdit Pemulihan Ekosistem Kawasan Konservasi KLHK, Mamat Rahmat, mengapresiasi penandatangan MoU antara Cargill dan Lestari Capital untuk program konservasi hutan di Desa Nanga Lauk, Kalimantan Barat.

Menurutnya, program konservasi hutan harus juga melibatkan masyarakat setempat. Hal itu karena masyarakat bagian dari subjek utama dalam pengelolaan hutan. Sesuai dengan yang dicanangkan Presiden Jokowi dan Menteri LHK Siti Nurbaya, bahwa ada Program Hutan untuk Masyarakat. Program tersebut bukan hanya memberdayakan masyarakat dalam konservasi hutan, melainkan juga masyarakat diberikan akses untuk mengelola hutan. 

“Dengan sendirinya (apabila masyarakat diberikan hak akses untuk mengelola hutan), masyarakat pun akan menjaga hutan itu sendiri,” ujar Mamat. 

2. Kawasan di Hutan Desa dan Hutan Produksi Terbatas Desa Nanga Lauk merupakan sumber air, bahan bakar, bahan bangunan, dan obat tradisional

Hutan Desa Nanga Lauk di Kalimantan Jadi Sumber KehidupanIDN Times/Marwan F

Kawasan di Hutan Desa dan Hutan Produksi Terbatas Desa Nanga Lauk telah menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat melalui kegiatan menangkap ikan, bercocok tanam, dan memanen hasil hutan seperti madu. Hutan dan saluran air di sekitarnya juga merupakan sumber air, bahan bakar, bahan bangunan, dan obat tradisional.

"Kami telah tinggal di sini selama beberapa generasi. Hutan dan sungai telah memberikan manfaat bagi kami dengan menyediakan sarana untuk hidup dan tumbuh. Demi generasi yang akan datang--anak cucu--kami perlu memastikan bahwa kami terus melindungi hutan ini. Kami menyambut baik program pengelolaan hutan berkelanjutan ini karena akan membantu masyarakat sekitar mencari nafkah sekaligus memberikan kontribusi kembali ke hutan yang kami sebut dengan rumah kami," ujar tokoh masyarakat Desa Nanga Lauk, Rusman, yang hadir di Jakarta dalam acara penandatanganan MoU antara Cargill dan Lestari Capital.

3. Program konservasi hutan di Desa Nanga Lauk membantu masyarakat meningkatkan mata pencaharian

Hutan Desa Nanga Lauk di Kalimantan Jadi Sumber KehidupanIDN Times/Marwan F

Nanga Lauk diharapkan menjadi contoh bagi program-program konservasi berkualitas tinggi yang memiliki manfaat jangka panjang. Program hutan desa memungkinkan masyarakat untuk melindungi dan mengelola hutan serta memperoleh penghasilan dari pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

"Salah satunya produksi madu kami yang selalu meningkat. Kami mulai memproduksi madu dari 2016, baru ada 5 ton. Di tahun 2018 meningkat dan mencapai 11 ton, dan tahun 2019 sudah ada 15 ton," ungkap Rusman.

Program konservasi hutan di Desa Nanga Lauk juga membantu masyarakat meningkatkan mata pencaharian melalui pelatihan di berbagai bidang, seperti patroli hutan, keterampilan bisnis, pemasaran dan pengembangan bisnis, serta pengelolaan sumber daya alam, seperti rotan, bambu, madu liar, dan ekowisata.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya