Jalin Kemitraan, Kunci Sukses Tingkatkan Kesejahteraan Petani 

Berkomitmen tingkatkan kesejahteraan hidup petani

Petani berperan penting dalam keberlangsungan bisnis kelapa sawit. Terlebih bagi perusahaan yang memiliki model bisnis kemitraaan, seperti Asian Agri yang merupakan salah satu perusahan kelapa sawit terbesar di Asia.

Dengan menerapkan pola bisnis yang berkelanjutan, beberapa petani pun merasakan manfaat dari program kemitraan yang dijalankan oleh Asian Agri. Yuk, simak kisah sukses dan inspiratif beberapa petani sawit bersama Asian Agri!

1. Bermitra dengan lebih dari 30.000 orang petani sawit

Jalin Kemitraan, Kunci Sukses Tingkatkan Kesejahteraan Petani Kemitraan Asian Agri dengan petani sawit. (asianagri.com)

Asian Agri adalah salah satu perusahaan dengan jumlah kemitraan bersama petani kelapa sawit terbesar di Indonesia. Program kemitraan bersama petani dimulai pada 1987, saat perusahaan menjadi pelopor dalam mendukung program transmigrasi yang dilakukan pemerintah (PIR-Trans) melalui program kemitraan petani transmigran/plasma di Provinsi Riau dan Jambi.

Hingga saat ini, Asian Agri bermitra dengan lebih dari 30.000 petani kelapa sawit, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup petani dan mendukung pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan di Indonesia. 

Tidak cuma itu, Asian Agri juga menyediakan sumber ekonomi alternatif bagi para petani mitranya, yang tanaman kelapa sawitnya berada di usia tidak produktif dan perlu diremajakan.

Baca Juga: Dianggap Mistis, Burung Hantu Terbukti Efektif Mengontrol Hama

2. Konsep kemitraan one to one commitment dengan petani plasma dan swadaya

Jalin Kemitraan, Kunci Sukses Tingkatkan Kesejahteraan Petani Kemitraan Asian Agri dengan petani sawit. (asianagri.com)

Di Indonesia, perkebunan kelapa sawit masih didominasi petani dengan komposisi hingga 42 persen. Namun, total produksi dari petani kelapa sawit hanya menyumbang 37 persen dari total produksi nasional. Hal ini menunjukkan masih rendahnya produktivitas petani secara umum.

Pada 2017, Asian Agri meresmikan program Komitmen Kemitraan One to One untuk mewujudkan pengelolaan kebun kelapa sawit petani mitra, yang luasnya sama dengan kebun inti milik perusahaan. 

Komitmen Kemitraan One to One tidak hanya bertujuan mengamankan pasokan kelapa sawit, tetapi juga meningkatkan kemampuan petani untuk mencapai hasil optimal. 

3. Kisah sukses petani Syahmad tinggalkan kampung halaman

Jalin Kemitraan, Kunci Sukses Tingkatkan Kesejahteraan Petani Syahmad, petani sawit Asian Agri, bersama sang istri. (asianagri.com)

Cerita sukses Syahmad, petani sawit asal Tebing Tinggi, Medan, adalah salah satu bukti dampak baik program kemitraan yang digagas Asian Agri. Syahmad mengikuti program Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans) pada 1990 di Buatan, Riau.

Ia membawa serta istri dan anak pertamanya, Rudiansyah, yang ketika itu masih berumur dua tahun. Perpindahan profesi dari petani padi menjadi petani sawit membuat Syahmad harus menghadapi kesulitan di lapangan. Ia harus belajar dari awal mengenai cara menanam dan merawat tanaman kelapa sawit.

Meski demikian, proses adaptasi menjadi lebih mudah dan kondisi semakin membaik semenjak Syahmad bergabung menjadi mitra Asian Agri. Selain infrastruktur, Asian Agri juga memberi pelatihan, pengarahan, fasilitas pupuk yang teruji kualitasnya, dan juga bibit unggul Topaz yang dikembangkan Asian Agri.

4. Kristiono, petani generasi kedua yang sukses budidaya cacing African Night Crawler

Jalin Kemitraan, Kunci Sukses Tingkatkan Kesejahteraan Petani Kristiono, petani sawit Asian Agri generasi kedua yang sukses budidayakan cacing African Night Crawler. (asianagri.com)

Selain Syahmad, kisah sukses Kristiono yang merupakan keluarga petani sawit generasi kedua pun tak kalah menarik untuk disimak. Ayah Kris (sapaan akrab Kristiono), Sunarto, merupakan petani mitra Asian Agri yang mengikuti program PIR Trans pada 1991.

Kristiono mengembangkan budidaya cacing sebagai usaha sampingan keluarga. Bukan sembarang cacing, Kris memilih jenis African Night Crawler (ANC), yang dapat digunakan sebagai pakan ternak hingga bahan baku pembuatan kosmetik.

Kris memilih usaha ini bukan tanpa alasan. Media budidaya ANC bukanlah tanah biasa, melainkan pohon sawit yang telah mati. Pohon sawit yang digunakan sebagai media cacing haruslah pohon sawit yang tumbang secara alami, karena cacing ANC tidak menyukai bau bahan kimia yang menyengat.

Selain digunakan sebagai tempat tinggal serta makanan bagi cacing ANC, sisa-sisa pohon sawit yang membusuk secara alami tersebut juga dapat kembali digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman sawit. Ide usaha ini Kris dapatkan saat mengikuti pelatihan dari Asian Agri.

5. Cerita sukses Novia, anak petani generasi kedua yang membuka pom bensin mini

Jalin Kemitraan, Kunci Sukses Tingkatkan Kesejahteraan Petani Kisah sukses keluarga Novia Dyanita Joharnis, keluarga petani sawit Asian Agri generasi kedua. (asianagri.com)

Keluarga Novia Dyanita Joharnis yang berasal dari Jombang, Jawa Timur, juga merupakan petani sawit generasi kedua. Ayah Novia mengikuti program PIR-Trans pada 1990 dan kini tengah menunggu jadwal replanting di awal 2022 nanti.

Lewat pembinaan dan pendampingan dari Asian Agri, Novia membuka pom bensin mini di depan rumahnya. Ide usaha ini muncul setelah mengamati kondisi masyarakat sekitar yang mayoritas memiliki sepeda motor, tetapi lokasi SPBU sangat jauh dari desa tempat tinggal Novia.

Bermodalkan Rp35 juta untuk membeli mesin dan membangun tempat permanen untuk usaha pom bensin mini ini, kini Novia dapat mengantongi Rp45 juta per bulannya. Bisnis ini cukup untuk menjaga kestabilan perekonomian keluarga selama masa tunggu replanting.

Itu tadi deretan kisah inspiratif petani sawit mitra Asian Agri dan beberapa program yang bertujuan untuk menyejahterakan petani. Semoga program ini bisa membantu lebih banyak petani sawit agar lebih sejahtera, ya! (WEB)

Baca Juga: Cegah Karhutla, Program Desa Bebas Api Libatkan Masyarakat

Topik:

  • Ezri T Suro
  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya