Cegah Penyebaran Covid-19, Kemdikbud Terus Edukasi Komunitas Pendidikan

Edukasi perubahan perilaku itu berupa penekanan 3M

Jakarta, IDN Times – Edukasi perubahan perilaku di dunia pendidikan pada masa adaptasi kebiasaan baru terus diupayakan agar penyebaran pandemik covid-19 dapat diminimalisisasi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun terus mendorong dan berpartisipasi aktif dalam edukasi perubahan perillaku komunitas pendidikan.

Hal tersebut sejalan dengan upaya Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku yang menekankan bahwa kampanye edukasi perubahan perilaku pada masa kebiasaan baru perlu terus disampaikan dengan penekanan pada memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).

“Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M) sangat berguna. Kita menurunkan risiko sampai dengan 85% dengan tiga hal ini,” ujar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi, pada Bincang Sore yang diselenggarakan Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbud, secara virtual di Jakarta (11/9).

1. Dampak perubahan perilaku komunitas pendidikan melalui 3M sangat besar

Cegah Penyebaran Covid-19, Kemdikbud Terus Edukasi Komunitas PendidikanIDN Times/Kemdikbud

Satgas Covid-19 menemukan bahwa mayoritas penderita di Jakarta berusia muda, yaitu 19-31 tahun, dengan salah satu klaster penyebaran adalah orang-orang muda yang berkumpul. Survei Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menemukan banyak anak muda meyakini tidak mungkin tertular Covid-19.

“Maka penting kita mengedukasi perubahan perilaku ke kalangan anak muda dan anak sekolah,” kata Sonny.

Untuk diketahui, tercatat ada 649.192 satuan pendidikan, 4.183.591 guru, 68.801.708 peserta didik, dan 42.972.397 keluarga peserta didik yang berpotensi menjadi agen perubahan perilaku.

“Totalnya hampir 115 juta orang di komunitas pendidikan. Jika kita bisa mengintervensi perubahan perilaku mereka, dampaknya akan besar sekali,” kata Sonny.

Sonny pun mencontohkan, pada kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh, guru bisa memberikan edukasi 3M secara berulang-ulang atau memasang video edukatif sebelum belajar sehingga siswa mengingatnya dan mempraktikkan sebagai nilai baru.

“Perilaku itu (adalah) apa yang tampak. Tapi, di bawahnya ada hal-hal yang memengaruhi kenapa perilaku itu terjadi. Kalau kita tidak menyelesaikan cara pikirnya, kita tidak akan bisa membentuk perilaku baru,” tutur Sekretaris Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (NU), Alissa Wahid, pada kesempatan yang sama.

2. Sekolah berperan mendidik para siswa untuk mengubah perilaku

Cegah Penyebaran Covid-19, Kemdikbud Terus Edukasi Komunitas Pendidikan(Ilustrasi pendidikan) IDN Times/Sukma Shakti

Ketua Subbidang Edukasi Perubahan Perilaku, Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Harris Iskandar, menyatakan bahwa orang-orang yang sadar akan perubahan perilaku dapat dijadikan agen untuk bisa menegur teman sekitarnya yang tidak memakai masker. Hal tersebut dapat membantu untuk memperlambat penyebaran Covid-19.

Senada dengan itu, Harris mengatakan bahwa sekolah memiliki peran untuk mendidik para siswa dalam mengubah perilaku. “Perlu kerja sama semua pihak, orangtua, guru, pemerintah, dan masyarakat agar laju Covid-19 menurun,” kata Harris.

Kemendikbud terus mendorong perubahan perilaku komunitas pendidikan dengan berbagai langkah nyata, seperti berbagai materi edukasi 3M di lingkungan pendidikan yang dapat diakses gratis pada laman resmi Kemendikbud bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id, yang dapat menjadi bahan pembelajaran untuk dimanfaatkan orang tua dan guru untuk mengedukasi anak.

Selain itu, pada awal September Kemendikbud menerbitkan Surat Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 77106/A.A7/EP/2020 tentang Pelaksanaan edukasi 3M. Surat tersebut berisi tentang imbauan bagi dinas pendidikan di provinsi dan kabupaten/kota, serta pimpinan perguruan tinggi agar seluruh satuan pendidikan melakukan edukasi 3M secara konsisten dan berulang. Kebijakan tersebut mencerminkan prinsip Kemendikbud mengenai pembelajaran masa pandemi, yaitu mengutamakan keselamatan dan kesehatan komunitas pendidikan, serta tumbuh kembang dan kondisi psikososial peserta didik.

3. Pergerakan manusia adalah faktor terbesar penularan Covid-19

Cegah Penyebaran Covid-19, Kemdikbud Terus Edukasi Komunitas PendidikanIlustrasi COVID-19 (IDN Times/Sukma Shakti)

Pada kesemapatan yang sama, Alissa Wahid juga menceritakan pengalaman menggelar jajak pendapat dengan para santri. Hasilnya perilaku yang sulit diubah adalah berkumpul dan berkerumun. Alissa menerangkan bahwa mengubah perilaku itu perlu perubahan pola pikir, tetapi harus ada mekanisme pengukuran agar perubahan dapat diketahui.

Satgas Covid-19 pun tengah menyusun berbagai kegiatan edukasi perubahan perilaku dengan melibatkan media massa, misalnya dengan mendorong radio-radio membuat jingle iklan layanan masyarakat yang mudah diingat dan terus-menerus disiarkan sehingga masyarakat mengingat pesan perubahan perilaku yang disampaikan.

Pergerakan manusia, lanjutnya, adalah faktor terbesar penularan Covid-19. “Maka kepatuhan terhadap tiga protokol kesehatan adalah mutlak untuk mengendalikan laju penularan,” pesan Sonny.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya