Adakan Virtual Literacy, Kementan Dorong Literasi Pendidikan Pertanian

Hal ini salah satu upaya mencetak SDM pertanian unggul

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pertanian kita harus berorientasi pada pertanian maju, mandiri, dan modern. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Momon Rusmono mengutip pernyataan tersebut dalam pembukaan Virtual Literacy pada Senin (4/5).

“Dalam pembangunan pertanian ada dua hal yang tidak bisa ditinggalkan dalam setiap periode. Pertama berbicara tentang kewajiban mewujudkan kedaulatan pangan. Kedua, kedaulatan pangan tidak bermakna apa-apa kalau pelakunya tidak sejahtera,” tutur Momon Rusmono menyampaikan.

1. SDM merupakan kunci mewujudkan kedaulatan pangan

Adakan Virtual Literacy, Kementan Dorong Literasi Pendidikan PertanianIDN Times/Kementan

Kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani merupakan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Kesimpulannya, dalam mewujudkan kedaulatan pangan, kunci utama terletak pada SDM. Merupakan kewajiban Kementerian Pertanian untuk menciptakan SDM pertanian unggul dengan berbagai cara.

Dalam kesempatan lain, Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi, menyampaikan bahwa pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan merupakan tiga pilar utama pembangunan SDM pertanian. Unggulnya SDM pelaku pembangunan pertanian tidak hanya ASN dari pusat sampai daerah, tetapi juga karena pelaku utama dan pelaku usaha, serta pemangku kepentingan (stakeholder) pertanian lainnya.

2. Literasi dapat meningkatkan kualitas SDM

Adakan Virtual Literacy, Kementan Dorong Literasi Pendidikan PertanianIDN Times/Kementan

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM hingga dapat dikategorikan unggul adalah melalui literasi. Secara umum, literasi diartikan kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, dan berbicara guna memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti, selaku narasumber dalam virtual literacy ini menyampaikan, dunia pendidikan tidak dapat terlepas dari dunia literasi. “Literasi tidak hanya membaca atau menulis, tetapi juga bagaimana kita mengolah dan mengomunikasikan hasil pembelajaran tersebut sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” ungkap Widi.

Hasil pembelajaran yang diolah secara bijak, kreatif, kritis, berdasarkan kultura, dan kognitif akan bisa menghasilkan produk-produk yang akan berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pertanian di lapangan.

3. BPPSDMP mendorong adanya gerakan literasi

Adakan Virtual Literacy, Kementan Dorong Literasi Pendidikan PertanianIDN Times/Kementan

Kementerian Pertanian dalam hal ini Badan PPSDMP melalui Pusdiktan, yang memiliki 7 politeknik dan 3 SMK-PP, selalu mendorong adanya gerakan literasi. Idha menyatakan dukungannya dengan mempersilakan para direktur politeknik dan SMK PP di bawah Kementerian Pertanian untuk bekerja sama melalui penyelenggaraan beberapa kegiatan bersama dengan PUSTAKA (Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian) untuk mendorong literasi pendidikan pertanian, utamanya literasi digital. Retno Sri Hartati selaku Kepala PUSTAKA yang mengadakan virtual literacy ini menyambut baik kerja sama tersebut. (WR/VTR-Pusdiktan - 04/05)

Adakan Virtual Literacy, Kementan Dorong Literasi Pendidikan PertanianIDN Times/Kementan

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya