Bentuk Milenial Pertanian Tangguh, Konstratani dan Pendidikan Vokasi Sinergi

Pertanian mampu memberi peluang bagi milenial

Jakarta, IDN Times - Keberhasilan pembangunan suatu negara tentunya tak terlepas dari dukungan sumber daya baik alam maupun manusia. Tanpa ada sumber daya manusia (SDM) yang kuat dan mampu berdaya saing, seluruh sarana dan prasarana yang ada akan sia-sia. Indonesia sendiri sebagai negara agraris memiliki potensi yang cukup tinggi dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia bahkan untuk ekspor. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam suatu kesempatan mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki tanggung jawab penuh dalam menjaga ketersediaan produksi pertanian guna memperkuat ketahanan pangan nasional. Untuk itu, Kementan fokus pada proses peningkatkan kualitas produksi dan penambahan lapangan kerja di sektor pertanian.

"Sektor pertanian mampu untuk memberikan peluang pekerjaan, tak terkecuali generasi millenial. Selama manusia hidup dan membutuhkan pangan, selama itu pula sektor pertanian tetap harus berjalan," kata Mentan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa saatnya pembangunan pertanian diisi generasi milenial.   

"Milenial harus menguasai teknologi 4.0, menguasai teknologi budi daya, menguasai teknologi pascapanen, hingga pemasaran. Bila ini semua dikuasai, maka dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan," kata Prof. Dedi.

1. Kementan mewujudkan SDM pertanian bertanggung jawab melalui pendidikan vokasi

Bentuk Milenial Pertanian Tangguh, Konstratani dan Pendidikan Vokasi SinergiIDN Times/Kementan

BPPSDMP selaku unit kerja Kementan memiliki tanggung jawab penuh untuk mewujudkan sumber daya manusia pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha. Berbagai program pun dilaksanakan  Kementan untuk mewujudkan tanggung jawab tersebut. Salah satunya melalui pendidikan vokasi lingkup Kementan dan program Kostratani.

Semangat dan jiwa Kostratani pun dirasakan tiga alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor tahun 2019. Mereka adalah Ikin Markin, Eni Sueni, dan Gina Luciyana, owner yang berhasil membentuk usaha bertajuk AgriTani. Berlokasi di Desa Cimaranten, Kecamatan Cipicung, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, Agritani bergerak di bidang supplier benih unggul dan berkualitas. 

Bermula saat Ikin dan kedua rekannya melihat banyak petani di daerah sekitar tempat tinggalnya yang membutuhkan benih berkualitas untuk meningkatkan produksi dan produktivitas hasil usahanya, mereka pun tergerak untuk membantu petani sekaligus menjadikan peluang bisnis. 

"Alhamdulillah saat ini kami sudah bekerja sama dengan pemasok benih dari Bogor dan perusahaan produksi kemasan dari Surabaya. Benih dan kemasan kami dapat dengan harga yang lebih murah sehingga kami dapat menyuplai benih di sekitar Cirebon dengan harga yang juga lebih murah," tutur Ikin.

2. Tiga alumni Kostratani merasakan semangat dan jiwa konstratani

Bentuk Milenial Pertanian Tangguh, Konstratani dan Pendidikan Vokasi SinergiIDN Times/Kementan

Agritani memberi brand pada produk benih nya dengan nama "Taniku.co". Untuk pemasaran benih, awalnya agritani menggunakan media sosial seperti Instagram dan Whatsapp dengan memberikan informasi terlebih dahulu kepada teman, keluarga, dan masyarakat sekitar. Namun, setelah dievaluasi ternyata cara ini kurang efektif dan efisien, karena konsumen tersebut membelinya tidak secara kontinyu dan hanya dilakukan untuk skala rumahan bukan skala produksi. 

Tidak kehabisan ide, Agritani membuat suatu strategi dengan membuka toko tani yang menjual benih pada Februari 2020 di Kabupaten Kuningan, Kecamatan Jalaksana, Desa Jalaksana. Namun sangat disayangkan, sekitar April 2020 saat mulai  pandemik Covid-19, toko Agritani pun terkena dampaknya. Sepinya konsumen karena adanya PSBB menyebabkan pemasukan yang didapat agritani lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran sewa dan biaya pegawai yang akhirnya memutuskan toko untuk ditutup sementara waktu.

Kondisi tersebut tak menyurutkan semangat Agritani untuk tetap bertahan,  strategi pemasaran lainnya pun dijajaki. Kini Agritani menjadi supplier benih ke toko-toko pertanian di wilayah Kuningan.

"Semula Agritani hanya mensuplai benih pada lima toko pertanian yang ada di wilayah Kuningan, namun saat ini Agritani sudah mensuplai benih ke 8 toko pertanian," tutur Ikin.

Eni dan Gina yang juga pengelola Agritani menambahkan bahwa dengan cara seperti itu ternyata hasilnya lebih pasti dan  besar dibandingkan saat membuka toko. Sebab, saat ini tidak mengeluarkan biaya sewa toko dan karyawan serta pemasukan pun jauh lebih besar.

"Sekali kirim bisa mencapai kurang lebih Rp1,7 juta. Selain suplai ke toko, kami BUMDES. Penyuluh bersama kelompok tani sedang menjalankan program KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) dan meminta Agritani untuk mensuplai benih dan polibag serta kebutuhan lainnya untuk kegiatan KRPL. Insyaallah mulai  September 2020, Agritani bekerja sama dengan panah merah untuk suplai benih," tutur Enin dan Gina.

3. Alumni Konstratani diharapkan dapat menginspirasi generasi milenial lainnya

Bentuk Milenial Pertanian Tangguh, Konstratani dan Pendidikan Vokasi SinergiIDN Times/Kementan

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti mengapresiasi keberhasilan ketiga generasi milenial ini. "Meskipun di tengah pandemi Covid-19, Agritani tetap menjalankan usahanya dengan serius, perlahan tapi pasti. Dengan berbagai hal yang telah dijalani oleh Agritani, jatuh bangunnya dalam berusaha di bidang pertanian membuktikan bahwa lulusan pendidikan vokasi pertanian memiliki jiwa yang tangguh tak mudah menyerah. Melalui pendidikan vokasi pertanian, kami berupaya untuk menciptakan job seeker dan job creator yang maju, mandiri, dan modern," ungkap Santi bangga. 

Ia pun berharap usaha yang mereka rintis akan semakin berkembang dan dapat mencapai keberhasilan dengan adanya kerja sama dan dukungan dari orang-orang sekitar dan berharap kegiatan usaha ini dapat memberi manfaat kepada petani agar bisa lebih maju.

"Semoga dengan keberhasilan yang diraih oleh ketiga milenial ini dapat menularkan minat generasi milienial lainnya untuk berkecimpung di dunia pertanian," Widi. (NRT/LL)

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya