SMK Binaan Kementan Kenalkan Inovasi Teknik Menanam di Tengah Pandemik

Teknik menanam yang unik karena tidak menggunakan pot

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) selalu mengajak kepada seluruh insan pendidikan vokasi pertanian untuk beradaptasi menghadapi COVID-19. Selain itu, Mentan SYL juga mengatakan riset dan teknologi sangat penting dan tentu akan memberikan kontribusi kuat untuk hadirnya petani menghasilkan pangan berkualitas.

"COVID-19 dan vokasi adalah bagian dari cerita baru dunia. COVID-19 mengubah ke arah yang lebih digital dan berbasis teknologi,” ujarnya.

1. Inovasi yang dibuat terinspirasi dari teknik menanam dari Jepang

SMK Binaan Kementan Kenalkan Inovasi Teknik Menanam di Tengah Pandemikwww.dekoruma.com

Sesuai dengan arahan Mentan tersebut, SMK PP Binaan Kementan (SMK PP Negeri 1 Tegalampel) menciptakan inovasi berupa Smartpot Kokedama MIMOS. Kokedama sendiri merupakan teknik menanam dari Jepang, yaitu menempatkan tanaman dalam bola tanah kemudian membungkusnya dengan moss (lumut/sabut kelapa) lalu mengikatnya dengan tali dan biasanya dibentuk bulat. Teknik menanam ini unik karena tidak menggunakan pot. 

2. Robot Kokedama dapat mencari cahaya sendiri sesuai intensitas cahaya yang dibutuhkan

SMK Binaan Kementan Kenalkan Inovasi Teknik Menanam di Tengah PandemikIDN Times/Kementan

Kepala SMK PP Negeri 1 Tegalampel Anik Sudartini menyampaikan, MIMOS merupakan hasil kolaborasi antara teknisi laboratorium kultur jaringan dan guru produktif di SMK PP Negeri 1 Tegalampel. MIMOS didesain dengan memiliki tiga sensor. Gas sensor membuat robot Kokedama dapat mencari cahaya sendiri sesuai intensitas cahaya yang dibutuhkan. 

3. Smartpot Kokedama MIMOS akan terus dikembangkan

SMK Binaan Kementan Kenalkan Inovasi Teknik Menanam di Tengah PandemikIDN Times/Kementan

Anik menambahkan, sensor ultrasonik mampu membuat MIMOS mempunyai fungsi avoider sehingga tidak menabrak ketika dioperasikan, sedangkan sensor terakhir digunakan untuk mendeteksi adanya polusi di dalam ruangan yang ditandai dengan bunyi alarm. 

“MIMOS ini (memang) belum sempurna. Ke depan, akan dilengkapi dengan monitoris suhu, kelembapan ruangan, dan security system sehingga kita dapat melakukan monitoring ruangan di mana pun kita berada,” pungkasnya. 

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya