Jakarta, IDN Times - Pengamat politik, Effendi Gazali, memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (25/3/2021). Ia mengaku bingung karena mendapat pemanggilan sebagai saksi terkait dugaan kasus korupsi bantuan sosial COVID-19.
"Surat panggilan KPK itu isinya gini, 'Harap membawa rekening perusahaan sejak 1 Januari 2020 dan PO Bansos Kemensos'. Saya ambil rekening siapa? Dari perusahaan mana saya ambil?" tanya Effendi.
Selain itu, Effendi juga bingung karena diminta tim Penyidik KPK membawa berkas terkait perusahaan swasta. Ia mengaku siap dikonfrontir soal hal tersebut.
"Panggil aja CV atau PT-nya, betul gak? Panggil, konfrontasi ke saya. Apakah saya memang dapat segitu, kapan dikasih, ya kan dan kemudian apa urusannya dengan saya," jelas Effendi.
Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia itu mengaku dapat undangan KPK pada Kamis pukul 19.41 melalui WhatsApp. Ia pun belum tahu apa yang ingin diperiksa KPK.
"Nah kalau mau masuk ke materi, ya nanti kan tunggu sebentar ya saya benar-benar mudah-mudahan gak lama tapi kalau lama juga gak apa-apa," jelasnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK, Ali Fikri, mengapresiasi kehadiran Effendi ke lembaga antirasuah. Menurutnya, pemanggilan Effendi sebagai saksi karena keterangannya dibutuhkan dalam pemeriksaan dugaan kasus yang menjerat mantan Menteri Sosial Juliari Batubara.
"Karena keterangan saksi dibutuhkan dalam rangka memperjelas rangkaian perbuatan para tersangka. Perkembangan hasil pemeriksaan akan kami sampaikan lebih lanjut," jelas Ali.