Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mantan personel marinir TNI Angkatan Laut (AL), Satria Arta Kumbara yang berperang membela Rusia. (Tangkapan layar TikTok @zstorm689)
Mantan personel marinir TNI Angkatan Laut (AL), Satria Arta Kumbara yang berperang membela Rusia. (Tangkapan layar TikTok @zstorm689)

Intinya sih...

  • Satria ucapkan HUT ke-80 RI dalam kondisi terluka

  • KBRI di Moskow baru menerima informasi informal

  • TNI tegaskan tak lagi memiliki tanggung jawab terhadap Satria Kumbara

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nasib eks prajurit marinir TNI Angkatan Laut (AL), Satria Arta Kumbara semakin terjepit. Baru-baru ini ia dilaporkan terluka akibat serangan drone kamikaze dan mortir Ukraina. Sebuah foto yang menggambarkan wajah Satria memakai perban di bagian kepala viral di media sosial.

Keterangan juga disampaikan oleh mantan anggota TNI Angkatan Darat (AD), Ruslan Buton di akun TikTok. Ia mengatakan Satria sedang dievakuasi karena mendapat serangan drone Ukraina.

"Saat ini yang bersangkutan sedang dievakuasi karena mendapat serangan drone Ukraina dengan tembakan-tembakan mortir yang bertubi-tubi sehingga Satria Arta Kumbara mengalami cedera dan kepalanya penuh luka," ujar Ruslan di dalam unggahan akun TikTok dan dikutip pada Selasa (26/8/2025).

Ia menambahkan kini Satria tak lagi bisa dihubungi setelah memberikan kabar mengenai kondisi dirinya yang terluka. Ruslan juga memohon kepada publik agar mendoakan Satria bisa selamat. Kemudian, ia bisa kembali ke Tanah Air.

"Saya mencoba menghubungi melalui video call namun hanya memanggil, tidak berdering. Kemudian saya kirim voice note juga hanya centang satu. Kita doakan semua semoga Satria Arta Kumbara bisa selamat dan kita juga berharap Pemerintah Indonesia bisa memfasilitasi untuk Satria Arta Kumbara kembali pulang bergabung dengan keluarganya," katanya.

Apakah Kementerian Luar Negeri berhasil memverifikasi informasi tersebut?

1. Satria sempat ucapkan HUT ke-80 RI dalam kondisi terluka

Eks marinir TNI Angkatan Laut (AL), Satria Arta Kumbara terluka kena drone militer Ukraina. (TikTok.com/adi.putro.reborne84 )

Di dalam unggahan di akun media sosial, Ruslan juga membagikan rekaman video yang sempat dibuat oleh Satria untuk mengabari kondisinya. Unggahan video itu menggambarkan kepala Satria dililit perban dengan wajah penuh luka.

Bahkan, di dalam video itu, Satria juga sempat mengucapkan selamat ulang tahun ke-80 bagi Indonesia. Ia sempat mendoakan agar rakyat Indonesia bisa sejahtera.

"Dirgahayu Republik Indonesia mudah-mudahan rakyat semakin sejahtera, tercipta lapangan kerja yang banyak untuk kesejahteraan rakyat di tangan Pak Prabowo Subianto. Sekali merdeka tetap merdeka," katanya.


2. KBRI di Moskow baru menerima informasi informal

Eks personel marinir dari TNI Angkatan Laut, Satria Arda Kumbara. (Tangkapan layar TikTok @zstorm689)

Sementara, ketika dikonfirmasi ke Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, ia mengaku sudah mendengar kabar soal Satria. Tetapi, belum ada informasi resmi dari otoritas Rusia mengenai kondisi Satria.

"KBRI Moskow menerima informasi informal bahwa yang bersangkutan mengalami luka akibat serangan drone. Belum terdapat informasi resmi yang disampaikan oleh otoritas Rusia," ujar Judha kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Senin kemarin.

Kementerian Hukum mengatakan status WNI Satria secara otomatis sudah hilang lantaran ia mengaku berperang bagi negara lain. Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas mengacu kepada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 mengenai kewarganegaraan RI Pasal 23 huruf d dan e.

Pasal tersebut berbunyi 'WNI kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari presiden' dan 'secara sukarela masuk dalam dinas asing yang jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hanya dijabat oleh WNI.'

Menteri dari Partai Gerindra itu juga menyebut lantaran Satria secara sadar memilih melakukan dinas tentara asing, maka tak ada proses pencabutan kewarganegaraan.

"Saya tegaskan tidak ada proses pencabutan kewarganegaraan Satria Arta Kumbara menjadi WNI. Tapi yang bersangkutan kehilangan kewarganegaraan secara otomatis, jika terbukti menjadi tentara asing karena sudah melanggar UU Kewarganegaraan RI," ujar Supratman dalam keterangan tertulis, 23 Juli 2025.

Namun, Kepala Centre for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE), Anton Aliabbas, tidak sepakat dengan pernyataan Supratman. Dalam pandangannya, status kewarganegaraan seseorang tidak bisa hilang otomatis. Tetap, dibutuhkan proses dan wajib ada dokumen tertulis yang menyatakan status kewarganegaraan Satria telah hilang.

3. TNI tegaskan tak lagi memiliki tanggung jawab terhadap Satria Kumbara

Kapuspen TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi. (IDN TimesEndy Langobelen)

Sementara, ketika dikonfirmasi kepada Mabes TNI, Kepala Pusat Penerangan, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menyebut TNI sudah tak lagi memiliki tanggung jawab terhadap Satria. Apalagi Satria sudah diberhentikan dari dinas keprajuritan.

"Kan (Satria) sudah keluar, desersi kan? Bukan bagian dari TNI lagi untuk mengawasinya. Kami kan tidak ada kepentingan lagi karena statusnya sudah dipecat," ujar Kristomei di Jakarta Utara pada Senin kemarin.

Jenderal bintang dua itu menyatakan, Satria juga sudah kembali menjadi masyarakat biasa setelah dipecat dari dinas militer. "(Satria) sudah kembali menjadi masyarakat sipil biasa. Jadi, TNI tidak bertanggung jawab lagi untuk itu," imbuhnya.

Editorial Team