Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) periode 2014-2019, Lukman Hakim Saifuddin. (IDN Times/Tata Firza)

Jakarta, IDN Times - Memasuki tahun politik, berbagai kalangan, termasuk tokoh-tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa menyoroti pentingnya pelaksanaan pemilu. Pelaksanaan pemilu bukan hanya sekadar jujur dan adil, tetapi juga berjalan dengan damai serta bermartabat. 

“Jadi kami, sejumlah kalangan, sejumlah tokoh yang terhimpun dalam Gerakan Nurani Bangsa, amat sangat berharap pemilu ini berlangsung tidak hanya jujur dan adil, tapi juga berlangsung secara damai dan bermartabat. Mengapa? Karena siapa pun yang terpilih, yang mendapatkan mandat secara mayoritas dari seluruh warga bangsa adalah mereka-mereka yang memiliki legitimasi yang kuat, yang baik,” kata mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di IDN Media HQ, Jakarta, Rabu (17/1/2024). 

Anggota Gerakan Nurani Bangsa tersebut di antaranya, Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Quraish Shihab, Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid, Lukman Hakim Saifuddin, Karlina Rohima Supelli, Makarim Wibisono, Ign. Kardinal Suharyo, Pendeta Gomar Gultom, Alissa Wahid, hingga Erry Riyana Hardjapamekas, Prof. Komaruddin Hidayat serta sejumlah tokoh lainnya.

1 . Berharap pemimpin nanti berasal dari proses yang bermartabat

Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) periode 2014-2019, Lukman Hakim Saifuddin. (IDN Times/Tata Firza)

Lukman mengatakan, Pemilu 2024 tidak hanya penting bagi bangsa Indonesia, tetapi juga membawa dampak pada tatanan internasional.

“Sehingga presiden dan wakil presiden terpilih nantinya adalah memang melalui proses pemilu yang baik, yang berkualitas, yang bermartabat,” kata dia.

2. Berharap agar segala intimidasi hingga kecurangan tak terjadi

Ilustrasi logistik Pemilu. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Dia juga menyoroti soal urgensi pemilu berkualitas. Lukman mengatakan, pihaknya berharap agar segala bentuk intimidasi, manipulasi, dan kecurangan dihindari sepenuhnya. 

“Sehingga pemilu ini betul-betul bermartabat. Karena tadi itu bahwa realitas kita adalah beragam, majemuk, karena demokrasi menjadi keniscayaan, dan pemilu menjadi salah satu peristiwa yang sangat penting dalam proses demokratisasi ini sehingga harus kita jaga dan pelihara bersama,” ujarnya.

3. Tanggung jawab generasi muda agar pemilu berlangsung bermartabat

Suasana acara Indonesia Millennial and Gen Z Summit (IMGS) 2023. (IDN Times/Tata Firza)

Lebih lanjut, Lukman mengatakan, generasi muda seperti Gen Z merupakan bagian integral dari masyarakat, punya peran besar dalam menyalurkan aspirasi politik untuk menciptakan pemilu adil dan bermartabat.

Generasi muda juga dinilainya perlu melakukan pengawasan dan pemantauan proses pemilu sebagai upaya bersama untuk mencegah pelanggaran regulasi dan konstitusi. 

“Tentu generasi muda punya tanggung jawab yang sama agar pemilu itu berlangsung secara bermartabat, secara jujur dan adil. Oleh karena kita harus mengawasi, harus memantau proses pemilu ini agar tidak bertentangan dengan regulasi dan konstitusi kita,” katanya.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Editorial Team