El Nino Sampai Akhir Tahun, Kemensos Prioritas Tangani 5 Provinsi Ini

08 Sep 2023, 05:01 WIB

Ilustrasi kekeringan (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Sosial memastikan lumbung sosial siap menghadapi dampak fenomena El Nino yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berlangsung sampai Desember 2023.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PKSBA) Kemensos Adrianus Alla menerangkan, ada lima wilayah yang akan jadi prioritas penanganan Kemensos, yakni Nusa Tenggara Barat (NTT), Nusa Tenggara Timur (NTB), Jawa Tengah, sebagian Jawa Barat, dan Banten.

"Kami fokus ke wilayah NTT, memang NTT itu diprediksi mengalami El Nino panjang sampai dengan Desember NTT, NTB, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten ini yang akan mengalami dampak El Nino. Diprediksi akan El Nino kemarau panjang sampai Desember," Andrianus dalam Forum Forsa 28 Penanganan Bencana Dampak Fenomena El nino di Indonesia di Gedung Kemensos, Kamis (7/9/2023).

1. El nino sebabkan gagal panen

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PKSBA) Kemensos Adrianus Alla dalam forum Salemba penanganan bencana El Nino, di Gedung Kemensos, Kamis (7/9/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Andrianus menerangkan fenomena El Nino sudah menimbulkan gagal panen dan kekurangan air bersih di sejumlah daerah di Indonesia. Akibatnya, masyarakat akan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.

"Salah satu dampak yang sangat signifikan yaitu kekurangan akses untuk memperoleh kebutuhan hidup, misalnya bahan makanan pasti akan sangat terbatas. Ini akan berimplikasi pada kesehatan, padahal program pemerintah saat ini melakukan pengentasan stunting. Jadi El Nino ini itu sangat-sangat besar dampaknya," paparnya.

2. Kemensos dirikan 532 lumbung sosial

Menteri Sosial Tri Rismaharini saat meninjau lumbung sosial penanganan bencana di Tulungagung. IDN Times / Bramanta Pamungkas

Andrianus menambahkan Kemensos telah mendirikan 532 lumbung sosial di 28 provinsi yang tersebar di 159 kabupaten. Pembangunan lumbung sosial ini juga menghitung indeks risiko bencana di wilayah tersebut. Lumbung sosial ini berisi kebutuhan dasar seperti genset, selimut, makanan siap saji dan kebutuhan lain.

"Kita punya ribuan pulau, jika terjadi bencana kita akan sangat kesulitan kalau tidak punya persediaan logistik di wilayah tersebut, dengan adanya lumbung sosial ini akan menjadi lebih mudah, minimal dua, tiga hari masyarakat (terdampak) bisa bertahan sebelum bantuan logistik datang," terangnya.

3. Akses dan transportasi jadi tantangan Kemensos salurkan bantuan

Kemensos kirimkan bantuan ke Timika (dok. Kemensos)

Andrianus menambahkan tantangan dalam penyaluran bantuan ini adalah akses ke daerah terdampak.

"Misal di wilayah Jawa di Provinsi Jawa Timur ada satu pulau yang terpisah pulau Masalembo, untuk ke situ butuh waktu kurang lebih 8 jam melalui kapal laut dalam normal. Pada saat gelombang tinggi tak ada akses ke pulau tersebut. Kedua tidak setiap hari ada transportasi ke wilayah tersebut," ucapnya.