Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perjanjian damai Gaza
Ketua BKSAP DPR, Mardani Ali Sera. (IDN Times/Amir Faisol)

Intinya sih...

  • Mardani mengingatkan Presiden Prabowo Subianto agar tetap memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Jangan malah ikut gendang Donald Trump.

  • Wakil Ketua Komisi I DPR, Sukamta, berharap Indonesia fokus memperjuangkan kemerdekaan Palestina di forum internasional. PBB juga harus terlibat dalam proses perdamaian di Gaza.

  • Deklarasi Trump untuk Perdamaian dan Kemakmuran Abadi menegaskan pentingnya perdamaian abadi bagi warga Palestina dan Israel.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, mewanti-wanti pemerintah Indonesia dan Palestina, untuk mengawal perjanjian bersama yang diteken sejumlah pemimpin negara untuk perdamaian di Gaza, Palestina. Sebab, melihat rekam jejaknya Israel cenderung melanggar perjanjian apapun yang disepakati.

Sebagai contoh, laporan stasiun berita Al Jazeera pada Selasa (14/10/2025) menunjukkan ada lima warga Palestina di daerah Shujeya yang tewas akibat serangan militer Israel. Padahal, Deklarasi Perdamaian Gaza sudah diteken kemarin.

"Kami mesti kawal dengan hati-hati. Selama ini kan berdasarkan pengalaman, Israel selalu melanggar perjanjian," ujar Mardani di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, hari ini.

Politikus senior PKS itu juga mengingatkan agar penarikan pasukan Israel dari wilayah Gaza berjalan sesuai ketentuan dan disiplin.

"Pastikan pasukan Israel benar-benar keluar dari Gaza," tutur Mardani.

1. Prabowo diminta tetap menyuarakan kemerdekaan Palestina

Presiden RI, Prabowo Subianto disambut hangat dan akrab oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat sesi foto bersama para pemimpin dunia (dok. Tim Media Prabowo)

Lebih lanjut, Mardani mengingatkan Presiden Prabowo Subianto agar tetap memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

"Jangan malah ikut gendang Donald Trump," kata dia.

Mardani juga mewanti-wanti semua pihak agar tidak percaya begitu saja sepenuhnya kepada Israel dan Amerika Serikat (AS). Apalagi sejak awal Israel sudah tidak sepakat dengan ide pembentukan negara Palestina.

"Sampai Palestina merdeka, maka terus waspada. Karena pengalaman selama ini Israel dan Amerika menjadi penghalang kemerdekaan Palestina," tutur dia.

2. Palestina harus bisa mengelola negaranya sendiri

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Wakil Ketua Komisi I DPR, Sukamta, juga menyampaikan pernyataan senada. Ia mengapresiasi kesigapan Presiden Prabowo dalam memenuhi undangan dadakan untuk menghadiri KTT Perdamaian Gaza di Mesir. Hal itu akan menjadi sejarah Indonesia memiliki peran penting dalam perwujudan perdamaian di Timur Tengah.

"Kami berharap Indonesia untuk fokus berupaya menyuarakan, dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina secara penuh di forum tersebut," kata politikus senior PKS itu.

Sukamta berharap Prabowo juga menegaskan pentingnya kemerdekaan Palestina di atas berbagai hal. Sebab, meski damai tetapi Palestina tidak merdeka sepenuhnya, maka hal tersebut tidak bermakna apapun.

"Apalah arti perdamaian jika sebagai sebuah negara, Palestina tidak diberi kekuasaan untuk mengelola negaranya sendiri secara berdaulat," tutur dia.

Selain itu, kata Sukamta, PBB harus didorong untuk ikut terlibat dalam proses perdamaian di Gaza. Sebagai sebuah lembaga internasional yang merupakan perwakilan dari negara-negara di seluruh dunia, PBB harus dilibatkan secara aktif.

"Karena masing-masing negara anggota juga punya sikap terhadap konflik Palestina-Israel," imbuhnya.

3. Isi deklarasi damai Gaza yang ditanda tangani di Mesir

Presiden Prabowo Subianto saat disambut Presiden Mesir di KTT Perdamaian Gaza, Mesir, Senin (13/10/2025).

Berikut isi deklarasi damai Gaza yang dimotori Presiden AS, Donald J. Trump dan diteken sejumlah pemimpin negara di Mesir, termasuk disaksikan Presiden Prabowo:

Deklarasi Trump untuk Perdamaian dan Kemakmuran Abadi

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyambut komitmen dan implementasi yang benar-benar bersejarah oleh semua pihak terhadap Perjanjian Perdamaian Trump, yang mengakhiri lebih dari dua tahun penderitaan dan kerugian mendalam – membuka babak baru bagi kawasan yang ditandai dengan harapan, keamanan, dan visi bersama untuk perdamaian dan kemakmuran.

Kami mendukung dan berada di belakang upaya tulus Presiden Trump untuk mengakhiri perang di Gaza dan membawa perdamaian abadi ke Timur Tengah. Bersama-sama, kami akan melaksanakan perjanjian ini sedemikian rupa sehingga memastikan perdamaian, keamanan, stabilitas, dan peluang bagi seluruh rakyat di kawasan ini, termasuk warga Palestina dan Israel.

Kami memahami bahwa perdamaian abadi adalah perdamaian di mana baik warga Palestina maupun Israel dapat makmur dengan hak asasi manusia dasar mereka terlindungi, keamanan mereka terjamin, dan martabat mereka dijunjung tinggi.

Kami menegaskan bahwa kemajuan yang berarti muncul melalui kerja sama dan dialog berkelanjutan, dan bahwa memperkuat ikatan antar bangsa dan masyarakat melayani kepentingan abadi perdamaian dan stabilitas regional dan global.

Kami mengakui signifikansi sejarah dan spiritual yang mendalam dari wilayah ini bagi komunitas-komunitas keagamaan yang akarnya terjalin erat dengan tanah wilayah tersebut–termasuk Kristen, Islam, dan Yudaisme. Menghormati hubungan suci ini dan melindungi situs warisan mereka akan tetap menjadi yang terpenting dalam komitmen kami terhadap hidup berdampingan secara damai.

Kami bersatu dalam tekad untuk membongkar ekstremisme dan radikalisasi dalam segala bentuknya. Tidak ada masyarakat yang dapat berkembang ketika kekerasan dan rasisme dinormalisasi, atau ketika ideologi radikal mengancam tatanan kehidupan sipil. Kami berkomitmen untuk mengatasi kondisi yang memungkinkan ekstremisme dan untuk mempromosikan pendidikan, kesempatan, dan saling menghormati sebagai dasar perdamaian abadi.

Dengan ini kami berkomitmen untuk menyelesaikan sengketa di masa depan melalui keterlibatan diplomatik dan negosiasi, bukan melalui kekerasan atau konflik berkepanjangan. Kami mengakui bahwa Timur Tengah tidak dapat bertahan dalam siklus perang berkepanjangan yang terus-menerus, negosiasi yang terhenti, atau penerapan yang terfragmentasi, tidak lengkap, atau selektif dari ketentuan yang berhasil dinegosiasikan. Tragedi yang disaksikan selama dua tahun terakhir harus menjadi pengingat mendesak bahwa generasi mendatang berhak mendapatkan yang lebih baik daripada kegagalan masa lalu.

Kami mengupayakan toleransi, martabat, dan kesempatan yang sama bagi setiap orang, memastikan kawasan ini menjadi tempat di mana semua orang dapat mengejar aspirasi mereka dalam damai, keamanan, dan kemakmuran ekonomi, tanpa memandang ras, keyakinan, atau etnis.

Kami mengejar visi komprehensif tentang perdamaian, keamanan, dan kemakmuran bersama di kawasan, yang berlandaskan pada prinsip saling menghormati dan takdir bersama.

Dalam semangat ini, kami menyambut kemajuan yang dicapai dalam membangun pengaturan perdamaian yang komprehensif dan berkelanjutan di Jalur Gaza, serta hubungan yang ramah dan saling menguntungkan antara Israel dan negara-negara tetangganya di kawasan. Kami berjanji untuk bekerja sama dalam mewujudkan dan melestarikan warisan ini, membangun pondasi kelembagaan di mana generasi mendatang dapat berkembang bersama dalam damai.

Kami berkomitmen pada masa depan perdamaian abadi.

Editorial Team