Empat Anak di Depok Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut

Depok, IDN Times - Pemerintah Kota Depok telah menerima konfirmasi terkait warganya yang meninggal akibat gagal ginjal akut. Sebanyak empat anak yang merupakan warga Kota Depok meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, telah menerima laporan dari Kementerian Kesehatan terkait gagal ginjal akut. Sebanyak lima pasien penderita gagal ginjal akut asal Kota Depok yang terkonfirmasi.
"Memang sudah ada lima orang bahkan yang meninggal empat orang," ujar Idris di Depok, Rabu (26/10/2022).
1. Korban terdiri dari anak dan remaja
Idris menuturkan, satu warga Depok sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Namun Idris tidak menjelaskan rumah sakit yang melakukan penanganan pasien penderita gagal ginjal akut.
"Di antaranya mengkonsumsi zat yang ada di dalam kandungan obat penurun panas," tutur Idris.
Lima warga Depok yang menderita gagal ginjal akut terdiri dari anak dan remaja usia 14 tahun. Kelima warga tersebut umumnya secara resmi terkonfirmasi karena mengkonsumsi obat yang mengandung zat senyawa.
"Itu yang sudah resmi dari kementerian, dilaporkan terkonfirmasi dari obat-obatan ini," terang Idris.
2. Wali Kota Depok tunggu penjelasan resmi terkait warganya menderita gagal ginjal akut
Terkait obat yang menyebabkan gagal ginjal akut, hal itu merupakan kewenangan Pemerintah Pusat dan Provinisi Jawa Barat. Obat penurun panas terindikasi mengandung zat yang dapat merusak ginjal.
"Nah ini kewenangan mereka memberikan keterangan, makanya saya pikir meninggal biasa, bisa saja dia meninggal gagal ginjal biasa," ucap Idris.
Idris menegaskan, Wali Kota Depok tidak berwenang menentukan obat penurun panas yang mengandung zat berbahaya. Pemerintah Kota Depok masih menunggu pernyataan resmi dari Pemerintah Pusat dan Provinisi Jawa Barat.
"Kita masih menunggu kasus yang meninggal itu, sampai saat ini pernyataan resmi kepada saya sebagai Wali Kota Depok belum ada," tegas Idris.
3. Pemerintah diminta kembali melakukan pengecekan terhadap penderita
Idris meminta Pemerintah Pusat maupun Provinsi Jawa Barat melakukan pengecekan terhadap penderita gagal ginjal akut.
"Tolong dicek kembali kondisi anak gimana," ujar Idris.
Idris mempertanyakan kembali terkait kebenaran penderita gagal ginjal akut akibat mengkonsumsi obat. "Apakah memang langganan dia mengkonsumsi obat ini atau gimana," kata Idris.