Jakarta, IDN Times - Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, pengembangan vaksin COVID-19 atau virus corona butuh waktu lama, mahal, dan sulit. Tingkat keberhasilannya juga menentukan keberlanjutan rencana produksi.
"Indonesia memang berniat bisa mengembangkan vaksin, tapi ya gak mudah. Kalau (penelitian vaksin) di Indonesia kan masih praklinis, belum masuk fase 1-2. Tetapi kita gak boleh berhenti. Belum tentu juga yang Sinovac ini lulus dari fase 3," kata Pandu dalam diskusi virtual Crosscheck, Minggu (26/7/2020).