Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Prof. dr. Asri C. Adisasmita. (dok. IDN Times/Uji Sukma Medianti)
Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Prof. dr. Asri C. Adisasmita. (dok. IDN Times/Uji Sukma Medianti)

Jakarta, IDN Times - Ketua Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Asri C. Adisasmita, mengatakan, ada beberapa indikator yang dapat menjelaskan pandemik COVID-19 segera berakhir. Salah satunya adalah angka kematian dan sakit berat sudah reda dibandingkan sebelumnya.

Hal tersebut disampaik Asri menyusul Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyampaikan bahwa pandemik COVID-19 akan segera berakhir. 

“Apa saja indikator WHO pandemik berakhir? Seperti dikatakan Prof Amin juga, angka kematian dan angka kesakitan yang berat sudah reda dari sebelumnya,” kata Asri dalam tayangan streaming, Rabu (5/10/2022).

1. Aktivitas masyarakat berangsur normal, tapi jumlah kasus tidak bertambah

ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Dia mengatakan, saat ini aktivitas masyarakat juga sudah berangsur normal. Namun, hal itu tidak membuat angka penularan dan kematian bertambah.

“Kita sudah lihat relaxing dari tidak dilakukan stay at home, di mana kita harus WFH (work from home) dan SCH (school from home) sudah direlaksasi ke kantor bisa sekolah bisa dan angka kematian dan kesakitan cukup terkendali,” ujar dia.

2. Vaksinasi sudah terserap tinggi

Ilustrasi vaksin (Dok. ANTARA FOTO)

Asri mengungkapkan, hal ini terjadi lantaran vaksinasi sudah terserap banyak dan cukup tinggi. Meskipun mutasi virus terjadi, tetapi tidak menyebabkan penyakit yang ganas. 

“Itu karena berbagai hal dan vaksinasi sudah banyak dan cukup tinggi. Walaupun ada mutasi, tapi mutasinya tidak menyebabkan ganas, karena sudah kebal,” tuturnya.

3. Penularannya tidak sporadis lagi

Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 memakamkan jenazah pasien positif COVID-19 (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Di sisi lain, kata dia, mapping mutasi virus tersebut juga perlu dilakukan meski penularannya sudah tidak lagi seperti jenis Delta. Namun pencegahan dengan menghindari kerumunan dan menjaga ventilasi juga harus tetap dilakukan.

“Kemudian kalau ada yang positif apakah akan menulari berapa banyak? Itu bisa kita lakukan dengan testing dan tracing pada mereka yang terpapar. Kalau positif bisa dilihat keparahannya seperti apa,” terangnya.

Meski pandemik sudah berakhir di depan mata, kata dia, tetapi masyarakat tetap diminta agar tidak terlena dan tidak melakukan upaya pencegahan.

“Ini sebenarnya pandemik COVID-19 mendekati akhir walau mungkin kita jangan terlena, dan tidak melakukan upaya-upaya,” ujar dia.

Editorial Team