Dukung Panen Raya Kementan, Banyuasin Sumbang Hasil Panen 48.165 Ha 

Setelah panen raya, petani didorong segera menanam lagi

Jakarta, IDN Times -- Masih dalam rangka Panen Raya Nusantara secara serempak 1 juta ton, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan (Sumsel), turut menggelar panen seluas 48.165 hektare. Hari ini panen dilaksanakan di Desa Banyu Urip dengan luas panen 150 hektare dari total 850 hektare.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan semua potensi yang ada untuk segera ditanami kembali lahan yang habis dipanen, termasuk mekanisasinya.

"Setelah dilakukan panen raya nanti, gunakan semua kekuatan untuk bisa menanam lagi dengan baik dan tentu saja 100 hari kemudian diharapkan bisa panen kembali," ujar Mentan SYL, Sabtu (11/3/2023).

1. Program panen raya ini terbukti meningkatkan produktivitas pertanian

Dukung Panen Raya Kementan, Banyuasin Sumbang Hasil Panen 48.165 Ha Petani merontokkan bulir padi saat panen raya padi. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Mentan SYL menjelaskan, program panen raya ini terbukti meningkatkan produktivitas pertanian. Semua dilakukan dengan strategi pengembangan berbagai komoditas, mekanisasi, pemberdayaan petani, hingga industri pengolahannya.

"Meski demikian, manusia tetap menjadi bagian dari kekuatan yang ada, terutama masyarakat setempat. Saya minta harus off farm-nya, itu artinya industri pengolahannya, RMU, misalnya, meningkatkan industri-industri yang mampu dipasarkan, baik secara marketplace, pasar tradisional, serta diharapkan bisa ekspor," katanya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, di lokasi ini, padi yang dipanen varietas Inpari 42, Inpari 32, dan Mapan.  "Indeks pertaniannya saat ini IP 200 mengarah ke 300 tahun ini. Sementara untuk harga GKP mencapai Rp4.250--Rp4.600 dan harga GKG Rp5.600--Rp5.900," ujar Ali Jamil.

Baca Juga: Cegah Alih Fungsi Lahan Pertanian, Kementan Gandeng APIP dan APH

2. Kementan tidak mau lengah sedikit pun untuk menghadirkan upaya-upaya maksimal dalam meningkatkan produktivitas

Dukung Panen Raya Kementan, Banyuasin Sumbang Hasil Panen 48.165 Ha Alat mesin pertanian (Alsintan). (Dok. Kementan)

Di lokasi ini juga terdapat rice milling unit (RMU) dengan kapasitas 3 ton per hari. Lokasi RMU sejauh 1 km yang biasa menyerap RMU lokal, Buyung Putra Pangan, Wilmar, Lampung. Jarak lokasi panen dari Kota Pangkalan Balai 74 km, sedangkan dari Palembang 45 km.

Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Rahmanto mengatakan, masalah pertanian, Kementerian Pertanian tidak mau lengah sedikit pun untuk menghadirkan upaya-upaya maksimal dalam meningkatkan produktivitas.

"Sebab salah satu hal yang penting dalam pertanian menjamin kebutuhan pangan rakyat Indonesia sebanyak 280 juta orang lebih," kata Rahmanto. Dia menambahkan, bantuan irigasi, alsintan, pupuk, dan saprodi lainnya ke petani harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sebab, petani yang menggunakan alsintan usaha taninya lebih efektif dan efisien.

3. Mendorong gerakan tanam dua kali dalam setahun, bahkan tiga kali dalam setahun

Dukung Panen Raya Kementan, Banyuasin Sumbang Hasil Panen 48.165 Ha ilustrasi petani menanam padi di area persawahan. (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Rahmanto menyebut, perbaikan dan pembangunan irigasi harus terus dilakukan. "Silakan laporkan bila ada irigasi yang tidak berfungsi. Kalau dulu petani membajak sawah dengan alat tradisional butuh waktu 5-6 hari per hektare. Dengan memanfaatkan traktor, petani hanya butuh waktu 3 jam per ha. Sehingga, penggunaan alsintan 40 persen lebih efisien," ujarnya.

Perwakilan dari bupati Banyuasin, Asisten Daerah II M. Yusuf, mengatakan, melihat potensi pengembangan tanaman padi di Desa Banyu Urip ini berdasarkan hasil sampel ubinan pada lokasi acara panen raya hari ini sebesar 9,6 ton per hektare GKP. Dia mengajak pelaku usaha tani di Banyu Urip untuk memulai dan membiasakan gerakan tanam dua kali dalam setahun, bahkan tiga kali dalam setahun.

“Untuk itu, para petani harus tetap semangat, Pemerintah Kabupaten Banyuasin terus bekerja sama dengan pemerintah pusat dan provinsi pada tahun 2023 memprogramkan peningkatan produksi padi dan jagung,” katanya.

4. Mengimbau petani terus berkonsultasi dengan petugas lapangan

Dukung Panen Raya Kementan, Banyuasin Sumbang Hasil Panen 48.165 Ha Ilustrasi buruh tani memanggul gabah usai panen di areal persawahan padi. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Dia juga meminta petani terus berkonsultasi dengan petugas lapangan yang ada seperti PPL, koordinator BPP, petugas pengamat OPT, dan Babinsa/Babinkamtibmas apabila mengalami hambatan dalam pelaksanaannya.

“Terus semangat, kompak para petani. Kami akan terus mendampingi para petani, dengan semangat dan bersinergi. Insya Allah mudah-mudahan Banyuasin menjadi penghasil padi nomor 1 di Indonesia ke depan,” katanya.

5. Mendorong hasil produksi beras petani terus meningkat

Dukung Panen Raya Kementan, Banyuasin Sumbang Hasil Panen 48.165 Ha Proses panen padi di persawahan. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian TPH Provinsi Sumsel diwakili Ilfantria mengatakan, hasil produksi beras di Sumsel pada tahun ini meningkat sebesar 8 persen dari tahun 2021.

“Sebagian besarnya peningkatan ini disumbang oleh Kabupaten Banyuasin yang mana peningkatannya mencapai 8.000 ton. Harapannya pada 2023 bisa lebih meningkat saat ini Banyuasin menyumbang 30 persen kebutuhan beras Sumatra Selatan," katanya. (WEB)

Baca Juga: Demi Kemudahan Perizinan, Kementan Sosialisasi Perpu No 2 Tahun 2022 

Topik:

  • Ahmad Faisal

Berita Terkini Lainnya